August 13, 2025
Kaltara Tanjung Selor

Aksi HMI di Depan Polda Kaltara Berujung Luka Bakar, Polisi Janji Usut Tuntas

  • Juli 18, 2025
  • 2 min read
Aksi HMI di Depan Polda Kaltara Berujung Luka Bakar, Polisi Janji Usut Tuntas

Kalimantan Raya, Tanjung Selor – Unjuk rasa yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tanjung Selor di depan Markas Polda Kalimantan Utara pada Kamis siang, (17/7), berubah menjadi tragedi. Tiga mahasiswa dilaporkan mengalami luka bakar serius setelah terjadi insiden penyiraman bensin yang memicu ledakan api di tengah aksi.

Kejadian bermula saat sejumlah mahasiswa membakar ban sebagai bentuk protes terhadap berbagai permasalahan di Kalimantan Utara. Namun, situasi menjadi tak terkendali ketika seorang anggota polisi berusaha merebut botol berisi bensin dari tangan salah satu peserta aksi. Dalam proses perebutan tersebut, bensin diduga tumpah dan menyambar api dari ban yang sedang terbakar. Kobaran api pun meluas dan mengenai tiga orang demonstran.

Ketiga korban segera dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Mereka mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh dan saat ini masih dalam perawatan intensif.

Menanggapi insiden ini, Kepala Bidang Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat, menyampaikan bahwa pihaknya menyayangkan peristiwa tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada yang menghendaki kejadian semacam ini terjadi.

“Peristiwa ini tentu tidak diinginkan siapa pun. Kami berupaya maksimal memberikan pengamanan untuk semua pihak, termasuk adik-adik mahasiswa yang menyampaikan aspirasi,” jelas Budi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Ia juga menyoroti aksi pembakaran ban sebagai tindakan yang berpotensi membahayakan, tidak hanya bagi para demonstran tetapi juga bagi masyarakat umum dan fasilitas publik.

“Kegiatan membakar ban di sekitar fasilitas umum seperti Polda bisa memicu risiko kebakaran yang lebih besar dan membahayakan banyak pihak,” tambahnya.

Pihak kepolisian, lanjut Budi, saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap secara lengkap kronologi kejadian. Ia menegaskan, proses pengumpulan data masih berlangsung dan hasilnya akan disampaikan ke publik secara transparan.

“Kami akan sampaikan informasi secara utuh setelah proses investigasi selesai. Media adalah mitra kami untuk menyampaikan fakta secara sehat dan objektif kepada masyarakat,” pungkasnya.

Disadur dari tarakanterciduk