August 13, 2025
Hukum Kaltara Tanjung Selor

Aktivis SE-Kalimantan Utara Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak Kapolda Mundur dari Jabatan

  • Juli 22, 2025
  • 3 min read
Aktivis SE-Kalimantan Utara Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak Kapolda Mundur dari Jabatan

Kalimantan Raya, Tanjung Selor – Puluhan mahasiswa dari berbagai daerah di Kalimantan Utara seperti Tarakan, Nunukan, Berau, dan Tanjung Selor kembali turun ke jalan dalam aksi “Pukul Mundur Kapolda Kaltara Jilid II” pada Senin, (21/7). Aksi ini merupakan kelanjutan dari desakan agar Irjen Pol Hary Sudwijanto segera mundur dari jabatannya sebagai Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara, buntut dari dugaan keterlibatan oknum aparat dalam jaringan peredaran narkoba serta insiden mahasiswa terbakar dalam aksi jilid I pada Kamis (17/7) lalu.

Massa aksi mulai berkumpul di Tugu Cinta Damai sejak pukul 15.00 WITA. Selanjutnya mereka bergerak menuju Mapolda Kaltara dan tiba sekitar pukul 16.00. Setibanya di lokasi, perwakilan organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP) langsung memimpin orasi. Aksi ini ditandai dengan pembakaran ban sebagai simbol kekecewaan terhadap institusi kepolisian yang dinilai belum tuntas memberantas peredaran narkoba dari dalam tubuhnya sendiri.

Tak lama kemudian, Kapolda Kaltara Irjen Pol. Hary Sudwijanto didampingi Gubernur Kalimantan Utara keluar menemui massa aksi. Dalam pernyataannya, Kapolda menjelaskan bahwa dirinya telah mengambil langkah tegas dalam memproses hukum terhadap anggota Polri yang terbukti terlibat jaringan narkoba, termasuk dua personel yang saat ini tengah ditangani oleh Mabes Polri.

“Saya tidak akan menoleransi keterlibatan anggota saya dalam jaringan narkoba. Jika ke depan terbukti ada lagi, saya siap mengundurkan diri,” ujar Kapolda dalam dialog terbuka di depan massa.

Namun, komitmen tersebut tidak cukup bagi mahasiswa. Mereka tetap bersikukuh menuntut Kapolda untuk menyatakan pengunduran diri secara langsung saat itu juga. Kekecewaan pun memuncak saat Irjen Hary meninggalkan lokasi tanpa kembali memberikan tanggapan lanjutan. Massa aksi memilih bertahan hingga pukul 21.30 WITA, menanti kehadiran kembali Kapolda yang tak kunjung muncul.

Ketua Umum HMI Cabang Tanjung Selor, Zulfikar, menyesalkan sikap Kapolda yang dinilai tidak konsisten dalam merespons aspirasi mahasiswa. “Sudah beberapa kali kami turun aksi dan Kapolda tidak pernah menemui kami. Hari ini akhirnya beliau hadir, dan kami ingin mendengar langsung sikapnya. Tapi itu tidak kami dapatkan,” ungkapnya.

Kekecewaan mahasiswa akhirnya disampaikan secara resmi lewat pembacaan deklarasi “Mosi Tidak Percaya terhadap Kapolda Kaltara”. Dalam pernyataan sikap tersebut, mereka menyampaikan enam tuntutan utama:

  1. Pencopotan Irjen Pol. Hary Sudwijanto;
  2. Evaluasi sistem pengawasan internal Polri;
  3. Pembentukan tim investigasi independen;
  4. Penuntasan jaringan narkotika di tubuh kepolisian;
  5. Mendorong keterlibatan masyarakat sipil dan media dalam pengawasan, serta;
  6. penindakan tegas terhadap oknum polisi yang merampas botol BBM milik peserta aksi yang menyebabkan jatuhnya korban.

Aksi demonstrasi tersebut berakhir setelah pembacaan mosi tidak percaya. Massa kemudian membubarkan diri dengan tertib, namun menegaskan bahwa perjuangan mereka belum berakhir.

Kaltara Bergerak, Mahasiswa Bersatu Lawan Ketidakadilan.