Andalkan Literasi untuk Tingkatkan Kualitas SDM Kaltara
Menyadari keberadaannya sebagai provinsi baru, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie pun menilai peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah kunci untuk pengembangan dan pembangunan Kaltara kedepan. Upaya itu diwujudkan, salah satunya melalui gerakan literasi.
Anggrino Gilang Verlando, Humas Provinsi Kaltara
MELIHAT pentingnya gerakan literasi, atau kemampuan seseorang untuk menggunakan potensi dan keterampilan dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan aktivitas membaca dan menulis maka Gubernur pun menghidupkan gerakan literasi di tiap daerah di Kaltara. “Sebelum mengembangkan literasi, kita harus mengembangkan kemampuan teknis membaca dan menulis. Literasi bahkan menjadi bagian penting untuk mewujudkan tujuan nasional,” kata Irianto.
Berdasarkan data yang dihimpun Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara, capaian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Kaltara pada 2019 sebesar 42,86 persen. Ini sebuah kondisi yang baik, karena terjadi peningkatan kemampuan literasi masyarakat.
Data lainnya, pada 2017, kemampuan literasi dasar pada anak kelas awal mencapai 60 persen. Namun pada 2019, ditingkatkan hingga 87 persen. Indikatornya, tes literasi dasar meliputi tes mengenal huruf, suku kata dan kata. “Meski capaian kemampuan literasi sudah membaik, tetap saja kecakapan literasi tetap perlu dikembangkan. Banyak jenis literasi, dan harus terus dipelajari karena terus berkembang pelaksanaannya. Dari itu, mari kita kembangkan potensi yang ada. Kita ingin menjadi bangsa yang unggul,” tutur Gubernur. Kaltara juga menempatkan Hj Rita Ratina Irianto Lambrie menjadi Bunda Baca Provinsi Kaltara sekaligus menjadi Bunda Baca ke-3 yang ada di seluruh Indonesia.
Tak itu saja, guna mendukung peningkatan kualitas SDM dan literasi, Pemprov membangun gedung perpustakaan daerah (Perpusda) Kaltara. Gedung berlantai tiga yang letaknya tak jauh dari kawasan pendidikan dan pelatihan terpadu itu, dibangun sejak 2019 dengan kucuran dana sebesar Rp 16 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Perpusda itu, tercatat memiliki 3.758 judul buku dan 19.259 eks buku.(bersambung)