Antisipasi Dana ADK, Kampung Tematik Bisa Jadi Solusi Tingkatkan PAK

Tanjung Redeb- Kraya.id. Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KemendesPDTT) mendorong agar perkampungan di Indonesia memaksimalkan potensi kampung yang ada di wilayahnya masing-masing.
Gagasan tersebut diteruskan dalam pembangunan kampung tematik seperti, kampung budaya, kampung wisata dan lain sebagainya.
Hal ini bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat melalui kearifan lokal yang dimiliki.
Di Berau, Kalimantan Timur, sebagai wilayah yang memiliki potensi wisata dan sumber daya alam (SDA) melimpah.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) mendorong agar dari 100 kampung yang ada di Bumi Batiwakkal, berinisiatif mengembangkan potensi yang dimiliki dengan menjadikan kampungnya memiliki ikon-ikon sesuai karakteristik yang dimiliki.
“Di Berau, masing-masing kampung memiliki potensi. Baik itu pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, wisata, budaya dan lainnya. Tentu dari masing-masing kampung dapat menamai dirinya sesuai dengan karakter yang dimiliki. Misal kampung pertanian, kampung peternakan dan lainnya,” ujar Kepala DPMK, Ilyas Natsir, Rabu (21/10/2020) siang.
Dikatakannya, sejauh ini, kampung tematik di Bumi Batiwakkal sudah ada Kampung Jagung yang terletak di Kampung Eka Sapta, Kecamatan Talisayan. Sedang di Pulau Derawan sebagai Kampung Wisata, dan Kampung Bena Baru, Kecamatan Sambaliung sebagai Kampung Budaya.
Hadirnya ikon-ikon kampung sendiri diharapkan dapat meningkatkan PADes (Pendapatan Asli Desa) atau PAK (Pendapatan Asli Kampung) untuk melanjutkan program-program yang mensejahterakan masyarakat.
Selain itu, jika sewaktu-waktu anggaran dana kampung (ADK) tidak lagi dikucurkan, maka PADesa itulah yang bisa difungsikan untuk pembangunan kampung.
Dalam menjadikan kampung tematik, Ilyas mengaku butuh dukungan dari Badan Usaha Milik Kampung (BUMK).
“Sesuai intruksi KemendesPDTT, BUMK ini diharapkan benar-benar menjadi wadah untuk pengembangan usaha masyarakat,” katanya.
Dari 100 kampung di Berau, sudah ada 93 kampung yang memiliki BUMK. Dan masih ada sekitar 7 kampung yang tersisa, di upayakan agar semua kampung segera memiliki BUMK.
Hal tersebut agar dapat mendukung berdirinya ikon-ikon kampung yang dimaksud. (*/Van).