Bupati Resmikan Pojok Baca di Pegat Bukur
TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Muharram meresmikan sekolah alam pojok literasi pojok baca yang ada di Kampung Pegat Bukur, Senin (7/9). Peresmian ditandai dengan pembukaan papan nama. Pojok baca ini merupakan inovasi yang dilakukan pemerintah kampung dalam mendukung peningkatan minat baca di masyarakat.
Pemerintah Kampung Pegat Bukur menjalankan konsep sekolah alam dalam meningkatkan minat baca ini. Pojok baca ini disesuaikan dengan potensi dan kondisi yang ada di Pegat Bukur. Dimana sektor budidaya perikanan menjadi fokus yang ingin dikembangkan oleh pemerintah kampung. Jadi di pojok baca ini tidak hanya sekedar menyediakan bahan bacaan saja namun penerapan langsung. Pemerintah kampung pun menyediakan fasilitas pendukung, seperti kolam ikan.
Kepala Kampung Pegat Bukur, Suharyadi Kusuma menyampaikan, saat ini perpustakaan Pegat Bukur sedang bersiap dalam keikutsertaan dalam perlombaan perpustakaan tingkat nasional. Pojok baca ini lah yang menjadi inovasi untuk ditonjolkan dalam lomba perpustakaan tingkat nasional. Diharapkan dengan inovas yang dilakukan bisa menjadi terobosan dalam mengembalikan minat baca masyarakat yang saat ini sedang bersaing dengan kemajuan teknologi. “Ada lokasi pemancingan, pembelajaran alam, tanam dan menanam. Dengan melengkapi fasilitas ini tentu masyarakat bisa lebih tertarik untuk mengali informasi melalui buku bacaan yang telah disediakan,” ujarnya.
Suharyadi juga mengungkapkan, perpustakaan Pegat Bukur juga telah mendapatkan juara pertama di tingkat nasional dalam lomba perpustakaan yang dilaksanakan oleh PT Astra. Ini merupakan suatu kebanggaan yang perlu dipertahankan.
Sementara Bupati Berau, Muharram mengatakan dengan adanya inovasi yang dilakukan pemerintah kampung ini diharapkan bisa menjadi pemacu peningkatan minat baca. Tentu ditengah perkembangan jaman saat ini perpustakaan harus berani melakukan terobosan yang disesuaikan dengan kondisi sekarang. “Masyarakat tidak hanya sekedar membaca saja. Tapi mereka bisa tahu secara langsung, karena bisa dipraktikan di lokasi. Ini menjadi pemancing bagi masyarakat untuk terus membaca dan menggali informasi sesuai dengan potensi yang ada di kampung,”pungkasnya.