November 26, 2024
Kota

Dinkes Lakukan Pemeriksaan, 59 orang Dinyatakan Positif HIV

  • Oktober 9, 2023
  • 2 min read
Dinkes Lakukan Pemeriksaan, 59 orang Dinyatakan Positif HIV

TARAKAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tarakan catat 59 orang postif Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari 7.154 pemeriksaan yang dilakukan mulai Januari hingga September 2023.

Dalam memutuskan mata rantai penyebaran HIV Dinkes Kota Tarakan rutin melakukan pemeriksaan agar dapat menindaklanjuti orang yang dinyatakan positif HIV sehingga dapat menjalani kehidupannya dengan layak.

“Dinkes dapat bertindak cepat dan memberi obat yang sesuai. Sehingga penderita dapat hidup dengan layak meskipun telah dinyatakan positif HIV,” Ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tarakan, Irwan Yuwanda, Senin (18/9/2023).

Pemeriksaan yang dilakukan di fokus pada populasi kunci yang mana merupakan wanita pekerja seks (WPS), waria, Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), warga binaan permasyarakatan, pengguna napza suntik (penasun), ibu hamil, dan pasien TBC. Tak hanya itu, pemeriksaan pun dilakukan Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan pada populasi umum dan pasangan yang akan menikah.

“Masyarakat juga dapat memeriksa status HIV-nya secara mandiri dengan mendatangi langsung pelayanan pemeriksaan HIV,” imbuhnya.

Merupakan penyakit menular, HIV seringkali mendapat stigma negatif dikalangan masyarakat. Seringkali seseorang takut untuk memeriksa dan takut untuk berinteraksi. Padahal, HIV menular melalui hubungan seksual, berbagi jarum suntik, produk darah dan organ tubuh, dan ibu hamil positif HIV ke bayinya.

“Jadi tidak apa apa bersentuhan tangan ataupun ngobrol,” terangnya.

Selain itu, Dinkes juga melakukan pendampingan pada penderita HIV dengan adanya kelompok Dukungan Sebaya (KDS), yang tugasnya melakukan pendampingan termasuk konselor bagi penderita HIV.

“Kita juga punya penjangkau lapangan khusus, waria nanti ada penjangkau lapangan khusus, PSK juga ada. Merekalah nanti yang akan melakukan pendampingan dan pemeriksaan,”katanya.

Lanjutnya, di Kita Tarakan untuk pengecekan HIV dan pengobatan diberikan secara gratis dan seluruh puskemas telah menyediakan layanan pengobatan HIVV serta obat didatangkan langsung dari pusat melalui Kemenkes.

Meski demikian, Irwan tentu saja menemui tantangan dalam penanganan HIV, tidak semua orang mau memeriksa status HIV-nya. Bahkan, tidak semua orang mau mengikuti pengobatan HIV secara rutin. Padahal menurutnya, dengan melakukan pengecekan secara luas dapat meminimalisir penyebaran HIV.

“Selama ini banyak orang yang tidak mau cek status HIV-nya karena takut. Bahkan, ketika mengetahui statusnya positif HIV, langsung menghilang dan tidak mau melakukan pengobatan secara rutin. Untuk itu, Dinkes melalui tim KDS terus memotivasi dan memberi edukasi tentang pentingnya pengobatan HIV secara rutin. Agar dapat hidup sehat meskipun terkena HIV,” ungkapnya.

“Inikan pasti ada aja di Tarakan, tapi kita nggak tau posisinya dimana dan melakukan transaksi dimana.” pungkasnya. (*)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *