November 25, 2025
Advetorial

DKISP Kaltara Gelar Tes Psikologi KPID, 29 Peserta Berebut Posisi Komisioner

  • Oktober 24, 2025
  • 2 min read
DKISP Kaltara Gelar Tes Psikologi KPID, 29 Peserta Berebut Posisi Komisioner

Kalimantan Raya, Advetorial – Sebanyak 29 peserta calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tengah mengikuti tes psikologi. Tes ini diselenggarakan oleh Panitia Seleksi (Pansel) yang diketuai oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (DKISP) Pemprov Kaltara, bekerja sama dengan tim ahli independen dari Universitas Hasanuddin (Unhas).

Pelaksanaan tes yang dijadwalkan berlangsung dua hari ini dimulai pada Jumat (24/10) di Laboratorium Computer Assisted Test (CAT) Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Ketua Pansel, Jufri, menjelaskan bahwa total 30 peserta sebelumnya lolos dari tes CAT, namun satu peserta tidak hadir, sehingga tersisa 29 peserta yang melanjutkan ke tahap psikologi. Jufri berpesan agar peserta menjaga fokus dan ketenangan.

“Pesan saya kepada seluruh peserta, kerjakan soal dengan fokus. Tes psikologi ini cukup sulit, jadi dibutuhkan konsentrasi yang tinggi dan ketenangan,” kata Jufri.

Ia berharap hasil tes ini dapat menggambarkan kepribadian peserta yang paling sesuai untuk menjadi anggota KPID Kaltara.

Sementara itu, Ikhlas Nanang Avandi, Ketua Tim Pelaksana Teknis dari Laboratorium Psikologi Unhas, menegaskan independensi proses penilaian. Menurutnya, tes ini mencakup berbagai komponen penting seperti integritas, komunikasi, kemampuan kolaborasi, dan pemecahan masalah.

“Kami bersikap independen dan melakukan penilaian secara blind review tanpa mengenal peserta,” terang Ikhlas.

Ia menambahkan, pada hari kedua, peserta akan diuji melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan kasus seputar penyiaran. Hal ini bertujuan untuk mengukur etika dan perilaku calon pejabat publik.

“Tidak cukup pintar saja, tapi harus punya manner, sikap yang baik, dan kemampuan bekerja sama. Karena anggota KPID nanti akan menjadi pejabat publik,” tutup Ikhlas. Proses pengolahan hasil tes akan memerlukan waktu untuk analisis mendalam sebelum pengumuman.