Ekpor Pelabuhan Kaltara Alami Peningkatan 158%
TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) kalimantan Utara mencatat bahwa kenaikan ekspor melalui pelabuhan di Kalimantan Utara mengalami kenaikan per September 2024 yang cukup signifikan apabila dibandingkan Agustus 2024.
Pada September 2024, total ekspor komoditi melalui pelabuhan di Kalimantan Utara mencapai US$ 352,57 juta atau mengalami peningkatan sebesar 158,07 persen. Sedangkan angka ekspor melalui pelabuhan di Kalimantan Utara pada agustus lalu hanya mencapai US$ 136,62 juta.
Peningkatan ekspor ini disebabkan meningkatnya ekspor kelompok barang non migas hasil tambang naik sebesar 226,36 persen dan gas alam meningkat 182,56 persen. Kepala BPS Provinsi Kaltara, Mas’ud Rifai mengatakan komiditi ekspor melalui pelabuhan di Kalimantan Utara secara keseluruhan merupakan komoditi barang non migas.
“Namun hasil industri mengalami penurunan sebesar 12,29 persen dan hasil pertanian juga turun sebanyak 36,19 persen,” kata Mas’ud, Senin (4/11/2024).
Mas’ud Rifai menjelaskan, meskipun ekspor melalui pelabuhan di Kalimantan Utara mengalami peningkatan, namun tidak semuanya bersumber dari ekonomi atau alam Kalimantan Utara.
“Salah satunya hasil tambang batu bara yang ternyata kita hanya ekspor sebesar US$ 86,96 juta, sedangkan total ekspor melalui pelabuhan di Kaltara itu US$ 315,95 juta. Nah gapnya ini kan lumayan,” ujar Mas’ud.
Untuk diketahui ekspor asli Kaltara di September 2024 sebesar US$ 117,68. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 11,89 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 133,55 juta.
Terdapat lima Negara tujuan utama ekspor melalui pelabuhan di Kaltara pada September 2024 meliputi Cina US$ 156,85 juta, India US$ 40,11 juta, Philippines US$ 29,48 juta, Malaysia US$ 24,16 juta dan Japan US$ 22,70 juta.
“Peran kelima negara ini dalam ekspor Kalimantan Utara mencapai 77,51 persen terhadap total ekspor pada September 2024,” tandasnya.