Gubernur Dukung Pesta Rakyat dengan Pembentangan Spanduk 1 Kilometer
TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambre mengaku terharu dengan eksistensi dan reaksi jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Kaltara. Meski baru terbentuk, semangat dan tekad kuat dari setiap elemennya untuk membawa Kaltara yang bermartabat dalam berbagai kegiatan sudah terbukti nyata.
Ini disampaikan Gubernur saat menghadiri rapat persiapan Pesta Rakyat 2018 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-72, menyambut HUT RI ke-72 dan mendukung suksesnya Asian Games XVIII Agustus mendatang. Kegiatan ini dilakukan lewat pemecahan Rekor MURI Konvoi Speedboat Terpanjang di Indonesia dengan Membentangkan Spanduk Sekitar 1 Kilometer pada 7 Juli 2018 di wilayah perairan Tarakan.
“Acara ini digagas oleh Kapolda Kaltara (Brigjen Pol. Indrajit). Saya memberikan apresiasi atas rencana itu, mulai dari kesiapan dan rencananya. Dan, jujur, secara spontan saya mendukung penuh kegiatan ini,” kata Irianto pada rapat di Swissbel-Hotel Tarakan, Selasa (26/6) malam.
Di kesempatan itu, Gubernur juga memberikan sejumlah saran dan beberapa hal yang patut menjadi perhatian panitia pelaksana. “Yang harus diingat, kegiatan ini dikerjakan untuk rakyat, untuk kebahagiaan dan kesejahteraan rakyat. Dari itu, kita perlu mendorong keterlibatan dan partisipasi aktif para tokoh masyarakat di Kaltara, juga memicu rasa gotong royong dari masyarakat Tarakan untuk hal-hal krusial nantinya,” ujar Gubernur.
Lalu, panitia juga harus mencermati berbagai hal, sekecil apapun peluang kesalahan harus segera dikoreksi. Hal ini, disebut Gubernur mampu mengurangi manfaat dari mantapnya persiapan yang sudah dilakukan selama ini. Contohnya, penggunaan kata yang tepat dalam spanduk dan lainnya. “Soal waktu juga perlu perhatian. Panitia dan seluruh pihak yang terlibat harus menyusun jadwal sedetail mungkin. Mulai dari persiapan hingga penyusunan acara pelaksanaan, evaluasi, dan upaya lain yang penting untuk dilakukan,” papar Irianto.
Dijelaskan Gubernur, jika tak ada aral maka acara ini akan digelar pada 7 Juli 2018. “Artinya, secara efektif mulai hari ini (Selasa malam, Red.) hingga hari H, hanya ada waktu 9 hari. Meski waktu ini terbilang pendek, upaya persiapan dengan semangat yang ada, patut tetap dijaga dan dipelihara. Semangat itu harus diarahkan kepada hal-hal yang positif guna mendukung kelancaran dan kesuksesan acara ini nantinya,” ulas Gubernur.
Direncanakan pula, kegiatan ini akan menghadirkan Kapolri, Wakapolri, Mendagri, Menteri Perikanan, Menpora, Menteri Pariwisata dan Menhub. “Insya Allah, pada 2 Juli nanti saya akan beraudiensi dengan Mendagri, Kapolri juga Menpora apabila sempat. Saya usulkan, agar turut juga diundang Panglima TNI,” ungkap Irianto.
Selanjutnya, yang menjadi sorotan Gubernur adalah soal dana. “Ini menjadi masalah utama. Untuk pemicu semangat, saya secara pribadi menyumbang Rp 100 juta untuk kegiatan ini. Soal pencarian dana karena adanya kekurangan pendanaan, sejatinya tidak sulit berdasarkan pengalaman saya. Syaratnya, kita bisa dipercaya oleh calon donatur. Namun, membangun kepercayaan itu tak bisa 1-2 hari. Butuh proses. Untuk itu, saya imbau untuk melibatkan pihak perusahaan yang ada di Kaltara agar menyumbangkan dana untuk pelaksanaan kegiatan ini,” beber Gubernur.
Hal lain yang harus menjadi perhatian panitia, adalah persoalan keamanan. Juga kewaspadaan atas tindakan dari pihak yang ingin menggagalkan acara ini. Dan, apabila memungkinkan peserta kegiatan untuk diasuransikan. “Saya juga mengusulkan agar ada tempat khusus untuk menampilkan penganan khas Kaltara, dari berbagai suku yang ada. Dan, saya menginstruksikan agar setiap OPD yang terlibat dalam kegiatan ini untuk mendukung,” tutupnya.(humas)