January 9, 2025
Ekonomi Kaltara Nunukan

Harga Cabai di Nunukan Melonjak Tajam Rp 240.000 Per Kg

  • Januari 9, 2025
  • 2 min read
Harga Cabai di Nunukan Melonjak Tajam Rp 240.000 Per Kg

NUNUKAN – Harga cabai rawit di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, melonjak tajam dalam sepekan terakhir.

Harga cabai yang biasanya Rp 80.000 per kilogram kini mencapai Rp 200.000, bahkan menyentuh Rp 240.000 per kilogram.

“Imbas dua kapal swasta yang dokking. Stok langka, dan hukum pasar terjadi. Dimana permintaan yang banyak tapi stok sedikit, maka harga pasti melambung tinggi,” ujar Pengawas Perdagangan Ahli Muda, Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUKMPP) Nunukan, Abdul Rahman, Kamis (9/1/2025).

Kabupaten Nunukan sangat bergantung pada pasokan pangan dari Sulawesi, Surabaya, dan Tawau, Malaysia.

Ketika kapal swasta yang biasanya melayani rute tersebut menjalani perbaikan atau dokking, pasokan sembako terhenti, sehingga harga naik drastis.

Tidak hanya cabai rawit, harga tomat juga mengalami kenaikan signifikan, dari harga normal Rp 18.000 per kilogram menjadi Rp 40.000 per kilogram.

Bahkan telur ayam sempat langka di pasaran, hingga kapal Pelni KM Bukit Siguntang membawa pasokan telur, cabai, dan buah-buahan yang dibongkar di Kota Tarakan.

“Ada salah satu penjual telur punya pesanan 400 rak. Dia ambil ke Tarakan, dan membawa telurnya ke Nunukan menggunakan speed boat. Telur dijual dengan harga Rp 80.000 per rak, dari harga normal Rp 50.000. Ada tambahan untuk biaya transportasi,” jelas Rahman.

Rahman menyatakan bahwa harga kebutuhan pokok baru akan berangsur normal setelah dua kapal swasta tersebut kembali beroperasi stabil.

Meski ada jadwal kedatangan kapal pada Jumat (10/1/2025), kondisi tersebut belum cukup untuk menormalkan harga.

“Selama masih satu kapal yang datang ke Nunukan, harga belum bisa stabil, karena pasokan belum mencukupi. Tapi setidaknya, itu menurunkan harga. Terbukti dari pantauan kami hari ini, harga cabai sudah turun di harga Rp 150.000 per kilogram dari sebelumnya di atas Rp 200.000,” ujarnya.

Rahman memperkirakan harga kebutuhan pokok di pasar akan berangsur normal sekitar Rabu (15/1/2025), ketika kapal pengangkut sembako selesai dokking dan kembali beroperasi.

Guna mengatasi situasi ini, Dinas Perdagangan berencana menggelar pasar murah di Gedung UKM Nunukan, Tanah Merah Liem Hie Djung, pada Jumat (10/1/2025).

Sejumlah kebutuhan pokok seperti minyak goreng, tepung terigu, telur, dan bahan pangan pabrikan lainnya akan dijual dengan harga terjangkau.

“Besok kita ada pasar murah. Telur akan kita lepas di harga Rp 50.000 – Rp 55.000 per rak, tergantung ukuran. Yang jelas, kita ingin masyarakat merasa pemerintah hadir di tengah kesulitan mereka. Di tengah gejolak kenaikan harga yang terjadi,” ujar Rahman.

Leave a Reply