Ini Fokus Perhatian Gubernur untuk Pembangunan di Kaltara
TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs. H. Zainal A Paliwang SH. M.Hum beberkan sejumlah kendala dan potensi yang ada di provinsi termuda ini.
Hal itu disampaikan saat beraudiensi bersama para pimpinan media nasional belum lama ini. Gubernur mengungkapkan, tantangan yang dihadapi Provinsi Kaltara sekarang adalah masalah akses transportasi dikarenakan geografis Kaltara
Sehingga, untuk menjangkau daerah tertentu khususnya di wilayah pedalaman Kaltara membutuhkan transportasi khusus seperti pesawat. Belum lagi, ada daerah yang jaraknya dekat namun karena akses jalan yang tidak memadai, hingga membutuhkan waktu berjam-jam untuk menempuhnya.
“Masalah yang dihadapi Kaltara saat ini adalah akses transfortasi, jadi Pemerintah Provinsi (Pemprov) harus memunculkan inovasi-inovasi agar pelayanan publik dapat dijangkau masyarakat Kaltara,” ucap Gubernur.
Salah satu inovasi yang telah dilakukan, dijelaskan Gubernur, yakni inovasi Sipelanduk Kilat Smart yang manfaatnya kini telah dirasakan masyarakat Kaltara, khususnya di wilayah pedalaman.
“Sipelanduk Kilat Smart ini, inovasi terbaru Pemprov yang digagas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kaltara,” jelas Gubernur.
“Kalau tidak ada Sipelanduk Kilat Smart itu, masyarakat akan kesulitan mendapatakan pelayanan administrasi kependudukan, hal ini dikarenakan akses yang sulit dan mahalnya biaya transportasi, sehingga dari Disdukcapil Kaltara yang jemput bola sambil memanfaatkan teknologi,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga membeberkan sejumlah potensi yang terkandung di provinsi ke 34 ini. Di antaranya, di bidang perikanan, perkebunan, pertambangan termaksud potensi energi baru terbarukan.
“Di sektor perikanan kita memiliki banyak hayati yang bisa di ekspor mulai dari kepiting, ikan bandeng, udang dan rumput laut, bahkan rumput laut Kaltara ini dua terbesar dan kualitasnya bagus di Kaltara yang kita ekspor, tapi ekspornya melalui Makassar dan Surabaya,” bebernya.
Dibidang perkebunan, Gubernur menambahkan, banyak tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis dan bisa diekspor tumbuh di Kaltara. Namun, yang paling dominan dari Kaltara ini adalah perkebunan sawit.
“Selain di Kota Tarakan, sawit tumbuh subur di empat kabupaten di Kaltara ini,” sebut Gubernur.
Sementara itu, khusus untuk di bidang pertambangan dan energi, Gubernur membeberkan, di Kaltara terdapat pertambangan batu bara dan emas. Hanya saja, khusus untuk kandungan emas di Kaltara belum tergali secara maksimal.
“Kita juga mulai membangun enam bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk sumber energi baru terbarukan, diperkirakan Kaltara mampu menghasilkan sekitar 21 ribu lebih Megawatt listrik, yang mana listrik tersebut dapat menopang pembangunan Kaltara termaksud dapat disalurkan ke negara tetangga,” tuntasnya.