Jokowi Soal Meme Viral: Demokrasi Digital Jangan Kebablasan!

Kalimantan Raya, Nasional – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo akhirnya buka suara terkait polemik meme hasil AI yang menggambarkan dirinya dan Presiden terpilih ke-8, Prabowo Subianto, sedang bercumbu. Meme yang dibuat oleh seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) itu memicu perdebatan hangat di jagat maya.
Jokowi, yang ditemui wartawan di sebuah rumah makan di Kota Solo pada Rabu, (14/5), menyebut bahwa kebebasan berekspresi di era digital harus tetap dibarengi dengan tanggung jawab. “Itu berdemokrasi di era digital, tapi menurut saya sudah kebablasan. Sudah kebangetan,” ujarnya.
Menurut Jokowi, demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang memiliki rambu-rambu etika. “Demokrasi bukan berarti semua bisa dilakukan semaunya. Ada rambu-rambu yang tetap harus dijaga,” tegasnya.
Jokowi melihat polemik ini sebagai pelajaran penting, khususnya bagi generasi muda yang hidup dalam budaya digital. Ia mendukung langkah pemerintah untuk melakukan pembinaan terhadap pembuat meme, alih-alih menjatuhkan sanksi hukum.
“Ya, pembinaan itu baik. Ini kan untuk pembelajaran. Bukan untuk menghukum, tapi mengingatkan bahwa kebebasan itu ada batasnya,” tambah Jokowi.
Kepala Negara pun menyerahkan penanganan lebih lanjut kepada pemerintah. Baginya, menjaga martabat lembaga kepresidenan adalah bagian dari upaya mempertahankan kualitas demokrasi di Indonesia.
“Ini jadi peringatan kita bersama. Jangan sampai demokrasi diartikan sebagai bebas tanpa batas. Kalau begitu, justru bisa merusak demokrasi itu sendiri,” pungkasnya.