April 16, 2025
Kaltara Malinau

Malinau : Kabupaten Sepi yang Dipimpin Sang Bupati Miliaran

  • April 15, 2025
  • 2 min read
Malinau : Kabupaten Sepi yang Dipimpin Sang Bupati Miliaran

Kalimantan Raya, Malinau – Dalam senyap rimba Kalimantan Utara, terbentang Kabupaten Malinau, sebuah wilayah seluas lebih dari 38 ribu kilometer persegi yang nyaris tak terdengar gaungnya. Penduduknya hanya sekitar 85 ribu jiwa, menjadikannya kabupaten tersepi kedua di provinsi paling bungsu di Indonesia itu. Namun, di balik keteduhan geografisnya, terselip ironi: Malinau dipimpin oleh salah satu bupati terkaya di Kalimantan Utara.

Namanya Wempi W. Mawa. Politikus ini mencatatkan kekayaan mencapai Rp4,2 miliar dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terkininya. Angka yang mencolok di antara deret pemimpin daerah lain di Kalimantan Utara. Dalam daftar itu, Wempi hanya kalah dari Bupati Nunukan, yang menguasai urutan puncak.

Sebagian besar kekayaan Wempi berasal dari tanah dan bangunan, tersebar di Kalimantan Utara, serta sejumlah kendaraan dan surat berharga. Namun, kekayaan itu kini menarik sorotan publik, terutama ketika disandingkan dengan realitas Malinau: wilayah luas, populasi jarang, akses infrastruktur terbatas, dan tantangan pembangunan dasar yang terus menghantui.

Di pelosok Malinau, banyak desa yang belum sepenuhnya tersentuh listrik permanen dan jaringan internet yang layak. Sebagian besar wilayahnya masih harus ditempuh melalui jalur sungai atau jalan darat yang rusak parah saat musim hujan tiba. Dalam konteks inilah, kekayaan pribadi pejabat menjadi wacana publik yang tak bisa dihindari.

“Pemerintah daerah harus bisa menunjukkan bahwa kekayaan pejabat sejalan dengan etos kerja dan hasil pembangunan,” kata seorang tokoh masyarakat Malinau yang enggan disebut namanya.

“Rakyat bukan iri, hanya butuh bukti bahwa daerah ini tak hanya sunyi di peta, tapi juga hidup dalam pembangunan yang nyata,” lanjut dia.

Malinau memang memiliki potensi besar seperti hutan, tambang, hingga wisata alam. Namun, potensi itu belum sepenuhnya terkelola. Dalam periode pemerintahan Wempi, harapan masih menggantung: apakah kekuatan ekonomi pribadi sang bupati akan selaras dengan kekuatan pembangunan daerah yang ia pimpin?

Sementara itu, masyarakat Malinau terus menunggu. Menunggu agar sunyi wilayah mereka tak berarti terabaikan.

Leave a Reply