Pembangunan Ketahanan Keluarga, Ismail: Berperan Lestarikan Nilai Luhur
SAMARINDA – Masyarakat sebagai sekelompok orang yang terjalin erat oleh sistem, tradisi, dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif kualitasnya sangatlah dipengaruhi terhadap ketahanan keluarga.
Sebab itu, ketahanan keluarga menjadi satu hal yang penting demi mencapai kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin setiap insan dalam bermasyarakat.
Anggota DPRD Kaltim Ismail mengatakan masyarakat dalam dukungan membangun ketahanan keluarga, punya peran untuk melestarikan nilai-nilai budaya luhur, memberikan saran dan pertimbangan, serta memberikan layanan konsultasi konseling dalam membentuk keharmonisan keluarga.
“Sistem dalam kehidupan bermasyarakat saling berhubungan antara satu manusia dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan, sehingga hal tersebut berhubungan erat dalam perannya membangun ketahanan keluarga di masyarakat,” ucap Ismail tatkala menyosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga di RT 4 Teluklingga, Sangatta Utara, Kutai Timur, Sabtu (27/5/2023).
Politikus Partai Nasdem ini mengungkapkan kondisi saat ini akibat dari penggunaan teknologi justru menimbulkan beberapa penyakit sosial yang perlu untuk dibenahi. Bahkan, ketahanan keluarga menjadi sangat menentukan.
“Di lingkungan RT 4 ini kebetulan ada folder tempat untuk bersantai, ternyata ada ditemukan pembungkus komix (obat batuk). Ini dibutuhkan keluarga untuk memberikan waktu untuk penanganan anak guna menjaga ketahanannya,” sebutnya.
Ismail menyampaikan bahwa penyuluh lapangan keluarga berencana yang diutus oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di setiap desa ternyata belum berjalan maksimal.
“Makanya ini sekalian mengedukasi, memberikan informasi terkait tugasnya penyuluh keluarga berencana di desa desa,” ucapnya.
Sebagai informasi, pada sosialisasi kali ini turut hadir perwakilan dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutim, Dorkas sebagai narasumber.