October 11, 2025
Ekonomi Featured Nasional

Petani Perempuan dari Lampung Pilih Berbagi Panen daripada Jual Murah: Semangat Kemandirian dan Solidaritas ala Neneng Rosdiyana

  • Juni 12, 2025
  • 1 min read
Petani Perempuan dari Lampung Pilih Berbagi Panen daripada Jual Murah: Semangat Kemandirian dan Solidaritas ala Neneng Rosdiyana

Kalimantan Raya, Lampung – Di tengah arus pasar yang seringkali menekan harga hasil tani, seorang petani perempuan dari Desa Sinar Harapan, Lampung, menunjukkan jalan berbeda. Neneng Rosdiyana, anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) “Tari Mentari“, memilih menyimpan dan membagikan hasil panennya kepada warga sekitar ketimbang menjualnya dengan harga murah.

“Saya lebih memilih hasil panen dibagikan kepada warga yang membutuhkan daripada menjual dengan harga yang tidak sebanding dengan jerih payah kami,” ujar Neneng Rosdiyana, Senin (10/6).

Neneng yang dikenal aktif memperjuangkan peran perempuan di sektor pertanian, menanam berbagai jenis tanaman seperti kangkung dan sayur mayur lainnya. Bersama kelompoknya, ia mengelola hasil panen secara kolektif, dibagi untuk konsumsi, dijual bersama, atau disepakati untuk digunakan kembali sebagai modal tanam berikutnya.

Prinsip solidaritas dan kemandirian yang diterapkan Neneng mendapat perhatian publik, terutama sejak ia mengubah nama grup Facebook “Marxisme Indonesia” menjadi namanya sendiri, sebagai bentuk simbolik dari semangat emansipasi petani perempuan.

Ia percaya, seperti yang pernah dikatakan pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari, bahwa petani adalah tulang punggung bangsa.

“Kekuatan mereka nyata, dan peran mereka harus ditempatkan sebagai pilar utama kedaulatan pangan,” tegasnya.

Sikap Neneng Rosdiyana menjadi inspirasi dalam gerakan perempuan di sektor agraria, terutama dalam konteks kemandirian pangan lokal dan distribusi adil hasil pertanian.