Tarakan – Ratusan pemuda menghadiri kegiatan sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang dipaparkan oleh Anggota DPD utusan Kalimantan Utara, Herman di salah satu rumah makan di Jalan Slamet Riyadi, 25 November 2024. Tak hanya Herman, kegiatan juga diisi oleh Dosen Hukum Universitas Borneo Tarakan dan praktisi hukum perumahsakitan.
Empat pilar kebangsaan ialah landasan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.”Tanpa empat pilar ini, hidup bisa kacau. Kita mungkin hidup mengedepankan ego masing-masing, individualistis, dan mungkin tidak menerima perbedaan,” pesan Herman.
Herman melanjutkan, salah satu pilar, Bhineka Tunggal Ika, merupakan ikatan prinsip emosional bagi tiap orang untuk dipedomani dalam hidup. Jika Bhineka Tunggal Ika dilupakan dapat menjadi celah perpecahan antar semua individu dan kelompok.
“Diskriminasi, SARA, konflik sosial dan ekonomi antarkelompok sangat besar terjadi jika hal ini diabaikan,” tuturnya. Herman menambahkan, konflik yang terjadi di wilayah Poso, Ambon, Sampit, hingga Kerusuhan Mei 1998 merupakan bukti konkret imbas dari mengabaikan prinsip dari Bhinneka Tunggal Ika.
Tak hanya membuat kondisi dalam negeri buruk, di mata dunia luar pun akan berdampak seperti investasi, pembangunan, dan pemerintahan, sehingga negara menjadi lebih rentan terhadap krisis.
Guna menhindari kejadian serupa terjadi di Kalimantan Utara, Herman sangat berharap banyak kepada semua warga dan generasi muda untuk menjadi pilar kekuatan pemersatu antar manusia. Beberapa di antaranya, kata Herman, warga muda Kaltara bisa menjadi pelopor perdamaian dan toleransi. “Kita harus belajar bahwa berbeda itu lumrah, hal yang biasa saja. Jangan paksakan kehendakmu kepada orang lain yang berbeda,” ungkapnya.
Herman juga mengajak anak muda di Kaltara untuk menjadi penonton, tetapi juga pelaku aktif dalam proses pembangunan, baik melalui pendidikan, kewirausahaan, maupun kegiatan sosial.
“Dan, gunakanlah media sosial untuk hal-hal positif, edukatif. Posting yang buat persatuan kian erat. Lawan informasi sesat, salah, atau hoaks. Karena sekarang mudah sekali menyebarkan info-info yang tidak benar,” tutup Herman.