Wamendiktisaintek Kunjungi Kaltara, Tinjau Lokasi Sekolah Garuda Berbasis STEM

Kalimantan Raya, Bulungan – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Utara (Kaltara), Jumat (11/7), dalam rangka peninjauan calon lokasi Sekolah Garuda, sekolah menengah atas berasrama dengan pendekatan pendidikan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).
Didampingi sejumlah pejabat kementerian dan unsur daerah, kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat merealisasikan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menyetarakan akses pendidikan berkualitas di seluruh wilayah, termasuk di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
“Kami percaya anak-anak berprestasi juga lahir dari Kaltara. Tapi akses dan peluang belum merata. Sekolah Garuda hadir untuk membuka pintu itu,” ujar Stella dalam sesi wawancara.
Wamen Stella meninjau dua titik di Kabupaten Bulungan sebagai kandidat lokasi pembangunan sekolah, kawasan bukit belakang Kantor DPRD dan wilayah Jelarai Selor. Dari hasil peninjauan, lokasi di kawasan bukit dinilai paling siap, baik dari segi lahan maupun dukungan administratif.
Pemerintah Provinsi Kaltara dinilai proaktif dan telah menyerahkan data pendukung secara lengkap, sehingga Kaltara masuk daftar pendek (shortlist) nasional untuk pembangunan Sekolah Garuda, yang ditargetkan mulai konstruksi tahun depan dan beroperasi pada tahun ajaran 2027–2028.
“Sekolah ini akan jadi pusat pembelajaran dan juga tempat pengabdian serta pembentukan karakter kepemimpinan anak-anak Indonesia,” tambahnya.
Sekolah Garuda akan berdiri di atas lahan sekitar 20 hektare, dengan area pembangunan utama mencakup 2 hektare. Fasilitas yang dirancang meliputi asrama siswa, rumah guru, ruang pembelajaran, sarana olahraga terbuka untuk masyarakat, hingga pusat riset dan pelatihan kepemimpinan.
Dalam kunjungannya ke Universitas Kalimantan Utara (Unikaltar), Stella menekankan pentingnya keterlibatan kampus dalam mendukung sekolah ini. Ia menyebut Sekolah Garuda sebagai prauniversitas, bukan sekadar SMA biasa, dan akan melibatkan kolaborasi dengan perguruan tinggi dan sektor industri dalam pengembangan kurikulum, riset, dan pelatihan.
“Kami ingin anak-anak tumbuh dalam ekosistem kampus. Dengan begitu, mereka siap bersaing sejak bangku SMA,” ujarnya.
Selain membahas pengembangan sekolah, Wamen Stella juga berdialog langsung dengan dosen dan mahasiswa Unikaltar. Ia mendorong mahasiswa untuk aktif melakukan riset, dengan menekankan bahwa keterampilan memecahkan masalah (problem solving) sangat dibutuhkan di dunia kerja.
“Mahasiswa yang aktif riset punya daya saing tinggi. Mereka lebih mudah dapat kerja dan punya nilai tawar gaji yang lebih baik,” katanya.
Kementerian juga membuka peluang kolaborasi riset antara kampus daerah dan universitas besar di Indonesia melalui program pendanaan riset strategis nasional.
Menutup kunjungannya, Wamen Stella menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Kaltara dan sivitas akademika Unikaltar atas semangat inovasi dan kesiapan menjadi bagian dari transformasi pendidikan nasional.
“Kaltara memang di utara, tapi sinarnya untuk seluruh Nusantara,” pungkasnya.