TANJUNG SELOR – Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber pangan lokal, namun sampai saat ini produk pangan lokal masih belum dapat bersaing dengan olahan pangan berbasis terigu baik dari segi kualitas maupun harganya.
Terkait hal itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) bersama Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bulungan melaksanakan Pelatihan Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) bagi personil Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Zahro di Desa Gunung Putih, Kecamatan Tanjung Palas, Sabtu (10/10).
Lewat kegiatan ini diharapkan dapat lebih mendorong terwujudnya industrialisasi pangan lokal yang menghasilkan produk pangan yang berdaya saing. Demikian disampaikan Kepala DPKP Provinsi Kaltara, Wahyuni Husband. “Kegiatan pelatihan ini diikuti sebanyak 20 orang peserta, dan merupakan pelatihan yang kedua kalinya kami lakukan, pertama di Kabupaten Nunukan dan selanjutnya di Tarakan,” katanya.
Pelatihan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama, terkait pengembangan pangan lokal di Kaltara dan pentingnya penganekaragaman pada konsumsi masyarakat kemudian dilanjutkan sesi kedua berupa simulasi pengelolaan produk.
“Simulasi pengolahan beberapa produk olahan berbasis pangan lokal, diantaranya kuping gajah, pudot lidah buaya, serta instan jahe merah. Selain untuk dikonsumsi sehari – hari, pengelolaan produk ini berorientasi pada bisnis dengan berbasis pada potensi pangan lokal,” ujarnya.
Wahyuni menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan salah satu strategi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dalam Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.(humas)