TANJUNG SELOR – Telah digelar tahun 2014 lalu, Program Layanan Dokter Terbang yang digagas oleh Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie telah terlayani 13.701 warga.
Pada 2014, program dokter terbang melayani 264 orang. Lalu pada 2015 767 orang, dan 2016 475 orang. Kemudian di 2017 kembali dilaksanakan dengan jumlah pasien yang terlayani sebanyak 1.872 orang, pada 2018 sebanyak 2.677 orang dan di 2019 sebanyak 3.329 orang. Sementara yang terbaru, per 20 Agustus 2020, jumlah yang terlayani sebanyak 939 orang. Sehingga, total pasien yang terlayani sepanjang 2014 hingga 20 Agustus 2020 sebanyak 13.701 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara Usman mengungkapkan, layanan Dokter Terbang memiliki tujuan memberikan solusi terhadap berbagai kendala yang ada dalam layanan kesehatan. Program ini memiliki nilai strategis dalam upaya memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Khususnya di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan terisolir.
“Program ini dinilai sangat strategis, bahkan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie sangat mendukung program layanan kesehatan Jemput Bola ini. Terbukti tiap tahunnya, Pemprov Kaltara melalui APBD selalu mengalokasikan dana untuk program Layanan Dokter Terbang,” kata Usman.
Sebagai informasi, pada 2020, program Layanan Dokter Terbang kembali fokus pada wilayah-wilayh yang sulit di jangkau. Per 20 Agustus 2020 saja, program layanan kesehatan dokter terbang telah melayani sebanyak 939 orang. Dengan rincian, Desa Maspul Kecamatan Sebatik (90 orang), Desa SP 7 Kecamatan Tanjung Palas Tengah (80 orang), Desa Mansalong Kecamatan Lumbis (96 orang), Desa Sekaduyan Taka Kecamatan Sei Menggaris (240 orang), dan di Pulau Bunyu (351 orang).
“Dalam waktu dekat, program Layanan Dokter Terbang akan kembali dilaksanakan. Dijadwalkan pada tanggal 25-31 Agustus 2020. Lokasinya di Desa Long Bia, Desa Long Bang, Desa Long Beluah dan di KM 56 Desa Binai,” tutup Usman.(humas)