
Kalimantan Raya, Nunukan – Keberadaan belasan ekor kucing liar di area Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan menimbulkan keresahan di kalangan pasien dan pengunjung. Kucing-kucing tersebut tak hanya berkeliaran di lorong dan halaman rumah sakit, tetapi juga masuk ke ruang pasien, mencium makanan, hingga merusak properti medis.
Kondisi ini memicu kekhawatiran, terutama dari pasien rawat inap yang merasa terganggu secara psikologis maupun dari sisi kebersihan. Salah satu kekhawatiran utama adalah risiko gangguan kesehatan akibat bulu kucing yang bisa memperburuk kondisi pasien tertentu.
Menanggapi laporan dari manajemen RSUD, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Nunukan menurunkan tim untuk melakukan evakuasi. Sebanyak 12 ekor kucing liar berhasil ditangkap, meski petugas mengakui masih banyak yang belum tertangkap.
“Kita tangkap yang bisa kita temukan, lalu dikumpulkan dalam kandang kucing. Selanjutnya, semua akan diserahkan ke pihak rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Aristra Pratama Sanmigo, Kepala Seksi Bantuan Penyelamatan dan Evakuasi Damkar Nunukan, Minggu (8/6).
Menurut Aris, kucing-kucing tersebut tidak memiliki pemilik dan telah lama berkeliaran bebas di lingkungan RSUD. Beberapa di antaranya juga diduga buang kotoran sembarangan, yang memperparah keluhan dari pengunjung dan tenaga medis.
Upaya penangkapan ini dilakukan sebagai langkah untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan rumah sakit, serta mencegah potensi risiko infeksi silang yang tidak diinginkan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Pihak RSUD Nunukan belum memberikan keterangan resmi soal tindak lanjut penanganan kucing-kucing liar tersebut. Namun masyarakat berharap, penanganan ini dilakukan secara berkelanjutan agar lingkungan rumah sakit tetap steril dan nyaman.