Berkurban Berbagi Bersama untuk Semua
SAMARINDA – Setiap keluarga dalam merayakan Hari Raya Iduladha atau Hari Raya Kurban tentu beraneka ragam caranya. Ada yang melakukan bersama-sama masyarakat di lingkup perumahan perkotaan. Ada pula yang merayakan masing-masing di masjid terdekat.
Cukup berbeda seperti yang dilakukan oleh warga Buton Lapandewa Kaindea, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berdomisili di Samarinda ini.
Sejatinya rata-rata bertempat tinggal di wilayah perkotaan tepatnya Jalan Anggur-Delima, Samarinda Ulu. Namun, Mereka justru merayakan hari raya dengan memotong kurban di tengah hutan tepatnya di Musala Ibnu Sina, yang terletak di Jalan Lapandewa, wilayah Batu Besaung, Kecamatan Samarinda Utara. Mereka memotong seekor sapi dan kambing.
Ketua Panitia Kurban, Sumardiansyah menyampaikan pemotongan hewan kurban ini berawal dari adanya sumbangan seekor sapi dari donatur yang memercayakan kepada pihaknya. Alhasil, mereka pun berupaya bergotong royong membeli seekor kambing untuk melengkapinya.
“Alhamdulillah tahun ini, di Musala di tengah hutan ini kita bisa potong seekor sapi dan kambing,” kata Sumardiansyah, Selasa (12/7/2022).
Ia mengaku daging kurban ini nantinya akan dibagikan kepada warga Buton yang membutuhkan, khususnya yang berdomisili di Jalan Lapandewa ini.
“InsyaAllah kita akan amanah sebagai wujud menjaga kepercayaan para donatur,” jelasnya.
Tokoh Buton Samarinda La Syarifuddin mengatakan perhelatan hari raya kurban tahun ini bertemakan berkurban untuk berbagi, bersama untuk semua.
Ia mengaku, bahwa secara sengaja melakukan pemotongan hewan kurban di Musala hasil swadaya masyarakat yang sejatinya belum rampung ini. Tentu agar dapat menjadi penguat dan perekat ikatan silaturahmi antar sesama.
“Alhamdulillah meskipun Musala ini belum jadi, tapi ditahun pertama ini sudah menyelenggarakan kurban,” kata La Syarifuddin yang juga merupakan Ketua Panitia Pembangunan Musala Ibnu Sina ini.
Selain itu, juga sebagai pengingat untuk terus semangat bergotong-royong menyempurnakan pembangunan musala yang telah direncanakan sejak tahun 1980 ini.
“InsyaAllah tahun ini kita buktikan, pembangunan musala bisa clear,” tutup Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman ini.