Gubernur Inginkan Festival Aco Lundayeh Bisa Disaksikan Presiden

0

= Dihadiri Warga Lundayeh dari Berbagai Negara, Berharap Tahun Depan Digelar Lebih Besar

MALINAU – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie mengaku sangat terkesan dengan gelaran Festival Aco Lundayeh 2018 yang dilaksanakan di Desa Wisata Pulau Sapi, Kecamatan Mentarang, Kabupaten Malinau. Menurutnya, festival budaya ini sangat layak menjadi even bertaraf nasional, bahkan internasional.

Tak hanya itu, Gubernur juga menginginkan agar festival adat ini bisa disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Demikian disampaikan Irianto saat menghadiri sekaligus membuka Festival Aco Lundayeh 2018 di Desa Pulau Sapi, Kecamatan Mentarang, Malinau, Senin (9/7).

“Festival ini sangat layak untuk dilihat oleh presiden. Saya sudah berdiskusi dengan Bupati Malinau, untuk bersama-sama mengusahakan mengundang Presiden agar berkunjung ke Kabupaten Malinau, pada pembukaan Irau Malinau nanti,” ujar Irianto yang disambut dengan upacara adat setibanya di Desa Wisata Pulau Sapi.

Menurutnya, keberadaan masyarakat Dayak merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk membangun bangsa. Sehingga harus memberikan kontribusi positif bagi negara ini. Melalui agenda ini, Irianto mengajak untuk merawat budaya yang dimiliki masyarakat, tidak hanya pada suku dayak, tetapi juga terhadap entitas lainnya yang hidup di Kaltara

“Dayak Lundayeh bertanggung jawab bagi kebangsaan dalam kapasitas budaya. Harus mampu berbenah diri, karena amanah Bhineka Tunggal Ika harus kita pegang teguh. Saya juga terkesan, karena acara tidak hanya dihadiri oleh warga Lundayeh di Malinau saja. Tapi juga hadir seluruh warga Lundayeh dari Negara Bagian Sarawak, Sabah dan Brunei Darussalam,” kata Irianto.

Gubernur menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya atas undangan yang diberikan untuk membuka acara ini. Selain itu, gubernur yang pernah mendapatkan gelar kehormatan oleh masyarakat Lundayeh berharap agar kekompakan masyarakat dapat terus terjaga dengan baik.

“Saya juga telah diberi gelar adat oleh warga lundayeh, Pun Pudut Bawang. Saya ingin menyampaikan rasa hormat dan bangga, penampilan ini unik, kompak dan harmonis serta penuh semangat kebersamaan. Hebat untuk desa Pulau Sapi dan hebat untuk Kaltara dan Indonesia,” tandasnya.

Tidak hanya akan mengundang Presiden RI Joko Widodo, Gubernur pun spontan menambahkan bahwa, kegiatan budaya ini juga harus ditampilkan pada panggung internasional. Karena itu, dalam kesempatan tersebut Irianto menginstruksikan Kepala Dinas Pariwisata Kaltara, Ahmad Khaerani unuk merencanakan kegiatan tersebut, agar segera dapat dieksekusi lebih meriah lagi pada 2019 mendatang.

“Semua bisa kita kerjakan kalau kita punya niat dan tekad. Saya juga menyampaikan rasa bangga kepada seluruh masyarakat adat Dayak Lundayeh, yang hari ini menampilkan kesenian yang mengejutkan, yang jarang ditemukan di muka bumi,” kata Irianto.

Gubernur menilai, saat ini Kabupaten Malinau merupakan salah satu daerah yang memiliki perkembangan cukup pesat. Dikatakannya, program Pemprov saat ini sejalan dengan Pemkab Malinau yang salah satu prioritasnya adalah peningkatan kualitas mutu sumberdaya manusia (SDM) di Kaltara.

“Misalnya, pada tahun ini, kita telah melanjutkan program kerjasama dengan Menristek Dikti untuk mengikuti afirmasi pendidikan. Kita dapat alokasi 50 orang untuk ADik. Kuota ini akan diupayakan meningkat pada tiap tahunnya.  Bagaimanapun penyiapan SDM di Kaltara merupakan perhatian serius Pemprov Kaltara. Karena kita ingin menikmati kesejahteraan secara lebih adil,” tambahnya. (humas)

 

Share.

Leave A Reply