SAMARINDA – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Kaltim-Kaltara periode 2018-2020 kepemimpinan Abdul Muis resmi dinyatakan demisioner, setelah laporan pertanggungjawaban kepengurusan diterima oleh peserta Musyawarah Daerah (Musda) ke-8, yang dihelat di Hotel Violand Garden Samarinda, Jumat (1/10/2021) dini hari.
Dengan dinyatakan demisionernya kepengurusan tersebut, maka kepemimpinan untuk HMI Kaltim-Kaltara saat ini sedang kosong dan akan diperebutkan oleh kader terbaik yang memenuhi syarat.
Koordinator Steering Committee (SC) Musda Badko HMI Kaltim-Kaltara, Ifan Alfian Mangopang menyampaikan untuk menjadi ketua umum Badko HMI tentunya tidaklah sembarangan. Melainkan terdapat syarat dan ketentuan yang terikat berdasarkan Konstitusi HMI.
“Jadi ga bisa sembarangan juga, ujug-ujug langsung mencalonkan. Karena ada persyaratan khusus,” kata Ifan sapaannya.
Ifan menerangkan bahwa persyaratan untuk menjadi ketua umum Badko HMI itu tertuang di dalam pasal 23 angka 3 ART HMI, diantaranya seperti, sudah mengikuti Latihan Kader (LK) III alias Advance Training, tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi. Kemudian, pernah menjadi pengurus Komisariat, pengurus Cabang dan/atau Badko.
Selanjutnya, kader tersebut tidak sedang diperpanjang masa keanggotaannya karena sedang menjadi pengurus. Dan tentunya berwawasan keilmuan yang luas.
“Ketika mencalonkan diri, calon tersebut harus mendapat rekomendasi tertulis dari Cabang,” paparnya.
Ifan mengatakan bahwa terdapat delapan cabang HMI kabupaten/kota se-Kaltim Kaltara yang menjadi peserta diantaranya yakni dari HMI Cabang Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Paser, Berau, Tarakan, Tanjung Selor.
Dari para peserta itu nantinya yang akan melakukan rapat-rapat pleno hingga terpilihnya calon formatur/ketua umum, untuk diteruskan ke PB HMI.
“Jadi dari Musda ini peserta hanya memilih calon-calon formatur. Nanti PB HMI yang putuskan siapa yang akan dipilih menjadi formatur,” ungkap Ifan.
Sejauh ini, beber Ifan, telah terdapat beberapa nama yang dikabarkan akan memperebutkan kursi pimpinan tertinggi HMI di Kaltim-Kaltara, diantaranya yakni Irwansyah Samarata, Muhammad Agus, Niko Handika, Rinto, dan Putra.
Ia berharap siapapun yang terpilih kelak, dapat meneruskan perjuangan di Badko HMI ini. Ifan juga berpesan bahwa sejatinya momentum politik di HMI ini hanya sementara. “Sedangkan kita di HMI itu berkeluarga selamanya,” tutup Ifan.