November 10, 2025
Kaltara Tarakan

Lingkar Hantam Apresiasi Sikap Kritis KNPI Tarakan, Soroti Pihak yang Bungkam Suara Rakyat

  • September 13, 2025
  • 2 min read
Lingkar Hantam Apresiasi Sikap Kritis KNPI Tarakan, Soroti Pihak yang Bungkam Suara Rakyat

Kalimantan Raya, Tarakan – Koordinator Lingkar Hantam (Pusat Studi dan Pergerakan Hukum), Dicky Nur Alam, memberikan apresiasi tinggi terhadap sikap kritis Ketua KNPI Tarakan, Alif Putra Pratama. Menurutnya, langkah berani yang dilakukan KNPI Tarakan dalam menyuarakan kegelisahan publik terkait segudang masalah di Perumda Air Minum Tirta Alam Tarakan merupakan bukti nyata bahwa organisasi kepemudaan masih memiliki keberanian moral untuk berdiri di sisi masyarakat.

“Opini yang disampaikan Alif adalah bentuk nyata peran pemuda sebagai pengawal kepentingan publik. Kritik seperti ini sehat untuk demokrasi, dan harus didukung, bukan dibungkam,” tegas Dicky dalam keterangan tertulisnya.

Di sisi lain, Dicky menyoroti munculnya pihak yang mengaku sebagai DPD KNPI Tarakan namun justru terkesan terburu-buru membela pemerintah daerah serta PDAM tanpa menyentuh substansi masalah. Sikap tersebut dinilai bertolak belakang dengan semangat organisasi kepemudaan yang seharusnya hadir sebagai corong suara rakyat.

“Kalau ada pihak lain yang mengaku sebagai KNPI Tarakan tapi lebih sibuk menjadi kaki tangan pemerintah penindas rakyat ketimbang membela masyarakat, sebaiknya mereka bubar saja. Organisasi kepemudaan tidak boleh terjebak dalam posisi menjilat kekuasaan dan menutup mata atas penderitaan rakyat,” lanjut Dicky.

Lingkar Hantam menegaskan bahwa persoalan pelayanan air bersih di Tarakan bukanlah isu sepele. Mulai dari kenaikan abonemen yang membebani masyarakat hingga banyaknya masalah hukum dan tata administrasi yang diabaikan dalam pengelolaan PDAM. Semua itu adalah persoalan nyata yang membutuhkan solusi, bukan sekadar retorika manis untuk melindungi citra pemerintah daerah. Dicky menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa apresiasi hanya layak diberikan kepada mereka yang berani bersuara kritis dan berpihak pada rakyat.

“Sebaliknya, mereka yang mengklaim dirinya ada di lingkaran komite kepemudaan namun hanya menjadi tameng untuk membenarkan kebijakan bermasalah tidak lebih dari pengkhianat publik. Mereka jelas berdiri di barisan penindas, bukan bersama masyarakat, dan sebaiknya angkat kaki dari ruang perjuangan kepemudaan,” pungkasnya.