TANJUNG SELOR – Tak hanya ramp check atau inspeksi keselamatan, melalui pengecekan kelengkapan dan kelaikan kendaraan, guna menjamin keselamatan penumpang pada masa angkutan menjelang lebaran idulfitri 1440 Hijriah/2019 Masehi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalaui Dinas Perhubungan (Dishub) juga melakukan survey jalan dan pemantauan terhadap prasarana jalur mudik lebaran yang akan digunakan oleh pengguna jalan.
Kepala Dishub Kaltara Taupan Madjid menjelaskan, survei dan inventarisasi ruas jalan dan daerah rawan kecelakaan yang dilakukan di sepanjang ruas jalan provinsi ini, mengacu pada Surat Keputusan Gubernur Kaltara Nomor 188.44/K.145/2018, tentang penetapan ruas jalan menurut statusnya sebagai jalan provinsi, baik kondisi geometrik, pola tata guna lahan di sekitar ruas jalan dan potensi rawan kecelakaan serat daerah rawan kecelakaan di ruas jalan.
“Survei jalan ini, bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting ruas jalan provinsi dan jalan nasional yang menjadi pintu masuk ke wilayah Kaltara. Selain itu, juga sebagai upaya pencegahan kecelakaan, atau mengurangi tingkat resiko penyebab kecelakaan. Melalui hasil survei, dapat memberikan usulan perbaikan kelengkapan jalan dan peningkatan keselamatan bagi pengguna jalan,“ jelasnya.
Taupan menyebutkan, ada beberapa ruas jalan yang di survey oleh bidang perhubungan darat Dishub Kaltara. Yakni jalan poros Bulungan hingga perbatasan Berau spanjang 54 Kilo Meter (Km). Kemudian jalan poros Bulungan hingga perbatasan Malinau sepanjang 200 Km, serta jalan poros dari Malinau hingga Salang sepanjang 121 Km. “Dari hasil survei yang kita lakukan, dari jalan poros Bulungan hingga perbatasan Berau terdapat 17 lokasi DRK (Daerah Rawan Kecelakaan), 7 titik Potensi DRK, dan 18 titik jalan rusak. Kami melalukan survey mulai dari titik nol Telur Pecah Tanjung Selor hingga simpang Jl HARM Ayoeb Berau,“ kata Taupan.
Hasil lainnya, dari survei yang dilaksanakan mulai dari Telur Pecah sampai dengan gapura pintu masuk Kabupaten Malinau, terdapat 12 titik DRK, 11 titik potensi DRK, dan 71 titik jalan rusak. “Untuk ruas jalan dari kabupaten Malinau hingga Salang, kami melakukan survei mulai dari terminal tipe-c Kabupaten Malinau hingga Pos penjagaan Satgas Pamtas Indonesia dan Malaysia, yakni Pos Salang. Hasilnya, ditemukan terdapat 7 titik DRK, 44 titik potensi DRK, dan 14 titik jalan rusak,“ urainya.
Taupan mengatakan, dari hasil survei pada ketiga poros jalan itu, dibandingkan tahun lalu, titik DRK tahun ini mengalami penambahan. Namun untuk potensi DRK dan jalan rusak, pada tahun ini mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Saya berharap hasil survei jalan rawan kecelakaan ini dapat mencegah terjadinya kecelakaan. Khususnya pada kondisi prasarana jalan perlengkapan pada ruas jalan. Kemudian dari hasil survei ini juga, nanti kita dapat memberikan usulan perbaikan, serta pemasangan kelengkapan jalan sesuai dengan standar yang telah ditentukan,“ imbuh Taupan. Selain melaksanakan survei, lanjutnya, dalam kesempatan sama juga dilakukan pemasangan spanduk peringatan pada daerah rawan kecelakan kebeberapa titik ruas jalan yang disurvei. (humas)