Pelabuhan Sei Jepun Dipastikan Segera Beroperasi
Nunukan – Pelabuhan Fery Sei. Jepun Nunukan Selatan akan segera berfungsi setelah dilakukan perbaikan pada dermaga dan movable bridge-nya. Pelabuhan Fery Sei. Jepun selama beberapa tahun ini telah menghubungkan pulau Nunukan dengan pulau Sebatik. Kendaraan dari Nunukan ke Sebatik dan dari Sebatik ke Nunukan sudah bisa hilir mudik berkat adanya kapal fery. Kapal ferry melayani Nunukan tiga sampai empat kali sehari.
Namun sejak bulan November 2021 layanan ferry Nunukan-Sebatik atau sebaliknya tiada sama sekali. Hal ini disebabkan karena adanya perbaikan pada dermaga pelabuhan dan sistem hidrolik movable bridge pelabuhan. Kondisi ini dijelaskan kepala UPT Pelabuhan Fery Sei. Jepun Agus Rauf, A.Md. “Pelayanan kapal ferry dihentikan sementara sampai perbaikan dermaga dan movable bridge tuntas,” katanya.
Menurut Agus Rauf, terhentinya pelayanan ferry Nunukan – Sebatik atau Sebatik – Nunukan dikeluhkan masyarakat. Hal ini terjadi karena menghambat mobilitas kendaraan dan lalu lintas orang yang akan berurusan di Nunukan maupun di Sebatik.
“Kami menerima keluhan dari pengguna jasa kapal feri khususnya untuk pelaku usaha. Seperti, bongkar muat kelapa sawit, rumput laut bahkan bahan bangunan,” tutur Agus Rauf, A Md.
Kendati demikian, Agus optimis pelayanan fery di Dermaga Sei Jepun Nunukan kembali akan normal bila pengerjaan dermaga dan movable bridge sudah tuntas. “Saya yakin pelayanan akan kembali normal setelah pekerjaan perbaikan dermaga dan movable bridge tuntas,” katanya kepada Hermi Mastura dari Diskominfotik Nunukan, Senin (24/1).
Agus Rauf menambahkan, kondisi pelabuhan fery nantinya akan lebih baik setelah dilakukan perbaikan. Demikian juga pelabuhan Liang Bunyu yang lebih awal sudah diperbaiki. “Pelabuhan Liang Bunyu sudah selesai diperbaik, masalahnya sama dengan Pelabuhan Ferry Sei Jepun, Dermaga dan Movable Bridgenya yang selama beberapa tahun terakhir bermasalah, sehingga tidak bisa optimal digunakan,” ungkapnya.
Apabila pelabuhan fery Sei Jepun bisa berfungsi dengan normal, Agus yakin layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kembali lancar seperti pengangkutan kendaraan untuk pengangkut sawit, bahan bangunan maun kendaraan masyarakat roda dua maupun roda empat yang akan berurusan di pulau Nunukan maupun di pulau Sebatik.
“Mohon doanya yah, perbaikan dermaga dan movable bridgenya segera tuntas,” harap Agus.
Untuk diketahui, pembangunan Pelabuhan Ferry Sei Jepung dimulai dimasa pemerintahan Bupati H Abdul Hafid Ahmad sekitar tahun 2007 oleh Dinas Perhubungan Propinsi Kalimantan Timur. Namun baru bisa digunakan dimasa pemerintahan Drs H Basri tahun 2011. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan penyebrangan yang menghubungkan Pelabuhan Liang Bunyu di Pulau Sebatik. Sesuai Peraturan menteri perhubungan Nomor 53 Tahun 2002 tentang tatanan Kepelabuhanan Nasional, UPT pelabuhan penyeberangan Sei. Jepun adalah pelabuhan tipe C.