Penyegaran Struktur KKW-PS Kaltim

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +

– Dorong Kader sebagai Kandidat Ketua KKSS

SAMARINDA – Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Wajo Pattiro Sompe (KKWPS) Provinsi Kalimantan Timur lakukan penyegaran kepengurusan dan menyiapkan kader untuk menjadi kandidat ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) pada Musyawarah Wilayah (Muswil) pada akhir Februari mendatang.

Ketua umum KKWPS, H. M. Ischak Iskandar menyampaikan penyegaran ini dilakukan hanya sementara saja untuk menyambut Muswil KKSS yang sudah diambang pintu. Karena, KKWPS merupakan salah satu pilar didalam KKSS Kaltim.

“Jadi kita lakukan penyegaran kepengurusan ini untuk bisa ikuti Musda KKSS Kaltim nanti,” kata Ketua Umum KKWPS Kaltim H. M. Ischak Iskandar, Sabtu (6/2).

Penyegaran struktural yang dilakukan diantaranya yakni, Andi Samsyuddin Tang sebelumnya merupakan Ketua Harian saat ini menjadi Sekretaris Umum. Kemudian, Bendahara Umum yakni H. Syukur Sarapping dibantu dengan dengan H. Bakri dan H. Pame.

Selain melakukan penyegaran kepengurusan, pihaknya juga mempersiapkan salah seorang kader terbaiknya untuk dapat ikut berkompetisi pada Muswil KKSS ke-8 yang akan digelar 26-28 Februari nanti.

“Kami dorong warga Wajo untuk jadi ketua KKSS yaitu Andi Ade Lepu, yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan KKSS,” ungkapnya.

Bebernya, dia sangat tau bagaimana sepak terjang Andi Ade tersebut. Karena dirasa masih cukup muda dan sangat mumpuni serta memiliki kapasitas yang sudah tidak diragukan lagi.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan, Andi Ade Lepu berkata karena mendapat dorongan dari KKWPS, tentu dengan otomatis sebagai bagian yang diberikan kepercayaan tentu akan siap secara personal.

Mengajukan diri sebagai Ketua di KKSS itu, bagi dia bagian bentuk apresiasi dari pergelaran yang dilakukan 5 tahun sekali. Mengingat, KKSS merupakan tempat berkumpul dari generasi perantau.

“Tidak ada hal yang istimewa selain untuk mengabdi dan membesarkan KKSS,” ungkapnya.

Bebernya, ada semacam mitos di paguyubannya itu. Bahwa yang pimpin KKSS harus orang ysng sugih. Bagi dia, sebenarnya itu tidak boleh. Karena nilai perjuangan KKSS bukan titik kuatnya di modal, ia ingin membuat perubahan pandangan itu. Dimana, seorang ketua bukan yang hanya memiliki banyak uang, berani, ataupun pintar saja.

“Tetapi yang mampu untuk menghimpun segala potensi menjadi sebuah kesatuan, kekuatan paguyuban,” tukasnya.

Hal inilah, yang akan dihadirkan pada Muswil KKSS nanti, menghimpun kekuatan berserak yang selamanini belum bisa disatukan. (ay420)

Share.

Leave A Reply