Pergeseran Pola Pengeluaran Milenial di tengah Pandemi Covid-19
Krisis Pandemi Covid-19 menyebabkan kerugian pada sektor ritel. Pergeseran pola pengeluaran dan himbauan dari Pemerintah untuk menutup bisnis non esensial merupakan faktor pendukung hal tersebut. Kaum milenial telah beralih untuk melakukan belanja secara online karena aturan pembatasan jarak sosial, namun disisi lain berbelanja secara online ini juga menimbulkan kecemasan karena milenial memiliki kekuatan finansial yang rendah apabila mereka terinfeksi virus Covid-19. Kekhawatiran mengalami resesi tentu akan berdampak terhadap kehati-hatian milenial mengambil langkah sebelum membelanjakan dana yang dimilikinya.
Kekhawatiran akan resesi akibat dampak dari Covid-19 menyebabkan milenial memotong pengeluaran mereka secara tajam, karena ketidakpastian kondisi keuangan yang dihadapi di masa depan.
Peralihan pola pengeluaran terlihat ketika milenial melakukan belanja online untuk menghindari bepergian ke tempat umum, terutama berbelanja bahan makanan. Hal yang dianggap ganjil saat ini sudah dianggap sebagai sebuah rutinitas. Apalagi jika kebiasaan ini dilaksanakan setelah perbelanjaan ke-3 atau ke-4 kalinya.
Kekhawatiran akan kontaminasi serta terinfeksi Covid-19 telah meningkatkan aktivitas penggunaan aplikasi serta layanan pengiriman barang karena dapat menghindari kontak dengan pengirimnya. Aplikasi seperti Gojek, Grab memungkinan driver untuk meninggalkan barang pesanan di depan pintu, mengirimkan pesan tanpa tatap muka serta pembayaran yang dilakukan secara online.
Disisi lain, beberapa milenial mengambil keputusan gegabah dengan membeli tiket pesawat murah, maskapai penerbangan menawarkan harga yang murah serta memberikan kebijakan pengembalian tiket yang elatis, hal ini menarik perhatian milenial yang tidak mampu melakukan perjalanan udara sebelumnya.
Dalam situai seperti ini, para pelaku usaha beralih pada pemasaran media digital untuk mempromosikan barang dan jasa yang dimilikinya. Pandemi Covid-19 memberikan banyak kesempatan bagi usaha bisnis di dalam pengembangan strategi digital dikarenakan waktu luang yang dimiliki selama berada di rumah. Para pakar ekonomi memprediksi bahwa akan terjadi peningkatan pembelian barang secara online. Pembatasan gerak manusia sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran infeksi Covid-19 memberikan peluang bisnis baru bagi pelaku usaha untuk menyediakan jasa dan barang. Saat ini aplikasi konsultasi kesehatan online berkembang secara pesat, karena kebayakan orang-orang menghindari untuk mendatangi rumah sakit. Dengan adanya layanan iklan berbayar seperti PPC Google dan Google AdWords memungkinkan untuk penambahan klien baru bagi pelaku usaha, karena kebanyakan orang menghabiskan waktunya di dunia maya untuk mengusir kebosanan. Efisiensi pengeluaran dalam dibidang pemasaran juga terjadi setelah banyak pelaku usaha beralih kepada digital marketing. Kecenderungan untuk melakukan digital makketing ini semakin disukai karena pelaku usaha dapat mengukurnya secara jelas.
Penggunaan teknologi di dalam pemasaran digital memudahkan klien untuk melakukan kontak kepada perusahaan walaupun secara fisik toko tertutup. Dan salah satu kunci untuk bertahan serta mengurangi kerugian bisnis akibat pembatasan saluran pertemuan dan konferensi, dan pertemuan bisnis melalui tatap muka adalah dengan melakukan digital marketing.
Penggunaan digital marketing memudahkan pelaku bisnis untuk memudahkan positioning bisnisnya dengan pelaku bisnis lainnya, namun hal itu harus diiringi dengan keahlian penggunaan software digital marketing.
Tabel SWOT Pemanfaaan Digital Marketing
|
Mark Poster menyatakan bahwa internet akan menjadi media yang memberikan alternatif dari model penyiaran di masa lalu yang memungkinkan sistem yang terdiri dari produsen, distributor dan konsumen. Menurut Jenkins di dalam buku Convergence Culture konsumen baru media konvergen lebih terhubung secara sosial karena dapat mengunggah konten mereka sendiri dan memilih dari beragam informasi yang tefragmentasi. Sehingga pemanfaatan digital marketing oleh pelaku usaha diharapkan dapat membantu pengusaha melakukan kontak kepada kliennya dan mempertahankan usahanya.
Penulis :
Tria Dara Barlian
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.