Pilkada 2020, Kaltara Harus Lebih Dewasa dan Berdisiplin
TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Irianto Lambrie memastikan bahwa provinsi termuda di Indonesia ini siap menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Bahkan, ditargetkan partisipasi pemilih akan meningkat hingga 77,5 persen dibandingkan Pilkada 2019 yang mencapai 71,6 persen. “Pada Pilkada Serentak 2020, Kaltara ingin menunjukkan bahwa Kaltara sudah lebih dewasa menegakkan demokrasi, sekaligus selalu berdisiplin dalam menerapkan aturan protokol kesehatan,” kata Irianto saat membuka web seminary (Webinar) Peraturan-Peraturan yang Terkait Dengan Organisasi dengan tema “Peran Organisasi Kemasyarakatan dalam Mendukung Terwujudnya Keamanan dan Ketertiban Menjelang Pelaksanaan Pilkada Tahun 2020 di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara” di ruang pertemuan VIP Bandara Juwata Tarakan, Kamis (16/7) sore.
Seperti diketahui, pada Pilkada Serentak 2020, ada 5 Pilkada digelar di Kaltara yakni Pilgub Kaltara, Pilbup Bulungan, Pilbup Nunukan, Pilbup Tana Tidung dan Pilbup Malinau. “Pada pelaksanaan Pilkada kali ini, besar harapan untuk tidak terjadinya kerusuhan sosial yang merugikan semua pihak. Kaltara juga memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan Pilkada yang aman, tertib dan lancar,” jelas Gubernur.
Optimisme itu, didukung dengan sejumlah data empiris yang independen.
Diuraikan Irianto, dalam penyelenggaraan Pilkada sendiri, Kaltara terhitung baik dalam setiap penyelenggaraan Pilkada. Hal itu ditunjukkan lewat perkembangan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Kaltara. “Kita patut bersyukur karena dukungan semua pihak, Kaltara paling bagus IDI-nya. Kaltara juga masuk jajaran 5 besar IDI tertinggi di Kaltara,” tutur Irianto. Dilihat dari IDI tahun ke tahun, Kaltara nilai indeksnya terus membaik. Dimana, pada 2016 sebesar 76,98 (urutan 8 nasional) lalu menjadi 81,06 pada 2017 (urutan 3 nasional) dan naik tipis ke 81,07 pada 2018 (urutan 4 nasional).
Untuk pendanaan sendiri, Pemprov Kaltara sudah melaksanakannya dengan baik. Dimana total anggaran yang dikucurkan sekitar Rp 139 miliar. Kesiapan lainnya, terlihat dari dilaksanakannya pembinaan terhadap netralitas ASN, ormas dan partai politik, juga berkoordinasi dengan Forkompinda, dan pembentukan Tim Desk Pemilukada Kaltara 2020.
Soal pengamanan juga tak diabaikan. “Pada Pilkada 2020, akan dilibatkan 2.558 personel Polri, 1.270 personel TNI, 1.230 personel Satpol PP, 2.203 personel Linmas, dan 723 personel Damkar. Bila dikomparasikan maka jumlah aparat keamanan (Polri) mencapai 1 berbanding 272. Adapun pembandingnya adalah jumlah penduduk Kaltara 695.562 orang dan aparat keamanan 2.558 orang (Polri),” jelas Gubernur.
Dari Indeks Kerawanan Pemilu 2020, Kaltara juga terhitung paling rendah kerawanannya dibandingkan 9 provinsi yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020. Adapun dari nilai indeksnya, adalah 69,70.
Sekaitan dengan pelaksanaannya sendiri, selain protokol kesehatan, ada prosedur tambahan pada Pilkada kali ini. Yakni dibatasinya kegiatan bertatap muka atau kontak fisik dan lainnya. “Untuk memastikan Pilkada di era adaptasi kebiasaan baru ini berjalan baik, maka kualitasnya digaja dimulai dari proses, pelaksanaan dan hasil. Harapannya, Pilkada ini akan menghasilkan kepala daerah yang berpengalaman, bermutu dan berintegritas,” tutup Gubernur.(humas)