Produksi Rumput Laut di Kaltara Meningkat hingga 9,21 Persen
TANJUNG SELOR – Rumput laut atau seaweed adalah tumbuhan laut yang tergolong ke dalam ganggang (alga), serta dikenal sebagai komoditas perikanan budi daya yang bernilai ekonomi tinggi.
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mencatat hingga 98 persen pasokan rumput laut dunia berasal dari negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara, dan Kalimantan merupakan produsen rumput laut terbesar ke-2 di dunia setelah Tiongkok, dengan produksi mencapai 27,5 persen dari total produksi rumput laut dunia pada tahun 2020.
Kepala Badan Pusat Statiatik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara), Mas’ud Rifai dalam Laporan Potensi Perekonomian Kaltara, mengatakan, Kaltara adalah salah satu daerah penghasil rumput laut di Kalimantan.
Berdasarkan data KKP, produksi rumput laut di provinsi ini meningkat rata-rata 9,21 persen sejak tahun 2018 hingga 2022, dengan total produksi rata-rata mencapai 602.070 ton per tahunnya.
“Daerah utama penghasil rumput laut di Kalimantan Utara adalah Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan. Kondisi geografis kawasan yang berbentuk kepulauan serta merupakan daerah pesisir, sangat mendukung kegiatan budi daya rumput laut pada kedua daerah tersebut,” jelas Mas’ud Rifa’i, Rabu (16/10/2024)
Berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023, diketahui jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP), yang melakukan budi daya komoditas Rumput Laut di Kalimantan Utara adalah sebanyak 4.888 rumah tangga, tersebar 4 (empat) Kabupaten/Kota.
“Hampir seluruh RTUP, atau sebanyak 4.886 rumah tangga, mengusahakan budi daya di laut yaitu pembudidayaan rumput laut pada sistem dekat pantai (near shore systems). Sementara itu, sebanyak 2 RTUP melakukan pembudidayaan pada air payau (land-based pond),” jelasnya.
Daerah yang paling banyak melakukan budi daya rumput laut pada tahun 2023, yaitu Kabupaten Nunukan sebanyak 3.651 rumah tangga yang seluruhnya mengusahakan budidaya di laut. Kedua, Kota Tarakan sebanyak 1.228 rumah tangga dengan rincian 1.227 rumah tangga mengusahakan budi daya di laut dan 1 rumah tangga mengusahakan budi daya di air payau.
“Ketiga, Kabupaten Tana Tidung sebanyak 7 rumah tangga yang seluruhnya mengusahakan budi daya di laut. Keempat, Kabupaten Bulungan sebanyak 2 rumah tangga dengan rincian 1 rumah tangga mengusahakan budi daya di laut dan 1 rumah tangga mengusahakan budi daya di air payau,” ujarnya.
Dibandingkan dengan hasil ST2013, data hasil ST2023 menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah rumah tangga yang melakukan usaha budidaya rumput laut di Kalimantan Utara mencapai 200,80 persen, atau terjadi kenaikan sebanyak 3.623 rumah tangga yang melakukan usaha budi daya rumput laut.
Sedangkan untuk volume produksi Kalimantan Utara yang memiliki luas wilayah ± 75.467.70 km², terletak pada posisi antara 114º 35’ 22’ – 118º 03 00’ Bujur Timur dan antara 1º 21’ 36’ – 4º 24’ 55’ Lintang Utara. Selain itu, berdasarkan batas kewenangan provinsi, Provinsi Kalimantan Utara diketahui memiliki luas lautan seluas 11.579 km² (13% dari luas wilayah total).
Berdasarkan Hasil Survei Komoditas Perikanan Potensi Rumput Laut 2021 (SKPPRL21), Provinsi Kalimantan Utara menjadi provinsi dengan total produksi rumput laut terbanyak ketiga setelah Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur.
“Total produksi rumput laut pada tahun 2020 adalah sebesar 441.152 ton,” sebutnya.
Provinsi Kalimantan Utara dinilai memiliki wilayah perairan yang cukup luas dengan kualitas perairan yang baik, sehingga hal ini sangat mendukung budi daya rumput laut di kawasan Kalimantan Utara.
Jumlah rumah tangga usaha budidaya rumput laut di Provinsi Kalimantan Utara sejumlah 2.075 rumah tangga. Sementara itu, jumlah anggota rumah tangga usia 15 tahun ke atas yang mengelola usaha budi daya rumput laut adalah sebanyak 2.968 orang.
“Pengelola usaha didominasi oleh laki-laki, yaitu sebanyak 87,5 persen,” ujarnya.
Adapun untuk nilai produksi kata Mas’ud Rifa’i, berdasarkan hasil SKPP-RL21, tahun 2020, 99,5 persen penjualan hasil panen rumput laut di Kalimantan Utara, sebagian besar petani rumput laut adalah dijual ke pedagang/pengepul, sisanya untuk diekspor dan dijual ke pembudidaya lain untuk bibit.