Taman Sabanar akan Jadi Ikon Baru Tanjung Selor
TANJUNG SELOR Selain Tugu Cinta Damai, Taman Tepian Sungai Kayan dan lainnya, ikon Kota Tanjung Selor kini bertambah. Adalah taman di daerah Sabanar Lama, tepatnya di dekat Pelabuhan Kayan II yang tak lama lagi rampung pengerjaannya. Taman yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) ini, akan menambah ruang terbuka bagi masyarakat di ibukota provinsi.
Pembangunan taman ini sekaligus menambah ruang terbuka hijau, seiring dengan kian pesatnya pembangunan di Tanjung Selor, yang ditandai makin banyaknya gedung perkantoran milik pemerintah, swasta, dan masyarakat. Sebagaimana diketahui, Undang-Undang (UU) Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mensyaratkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada wilayah kota paling sedikit 30 persen dari luas wilayah kota.
Taman di tepian Sungai Kayan, yang menjadi salah satu ruang terbuka hijau itu, diperkirakan sudah bisa dinikmati masyarakat pada pertengahan tahun ini.
Jaraknya yang sangat dekat Dermaga Kayan II yang notabene sebagai pintu gerbang Tanjung Selor di jalur perairan, membuat taman ini bisa menjadi penyambut tamu bagi siapapun yang pertama kali memijakkan kaki di ibukota Provinsi Kaltara.
Taman ini dibangun sepanjang 650 meter membentang di tepi aliran Sungai Kayan. Pantauan di lapangan, progres pembangunan taman sudah lebih dari 60 persen. Sudah terpasang sejumlah landmark seperti patung Burung Enggang, patung berbentuk daun, dan lainnya.
Taman ini juga dilengkapi dengan fasilitas jogging track, panggung musik dan kesenian, fasilitas umum seperti tempat duduk bersantai, serta sejumlah gazebo yang ikonik. Karena lokasi proyek sengaja ditutupi seng, sehingga tak tampak banyak aktivitas pekerja di dalamnya. Hanya satu dua perkerja yang lalu-lalang keluar masuk ke area proyek.
Terkait dengan pembangunan taman tersebut, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menjelaskan, taman ini dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 14,6 miliar. Taman serupa pernah dibangun di Kota Tarakan, yaitu Taman Berlabuh. Taman di Tarakan dengan yang ini sama. Sama-sama dibangun melalui dana APBN, atas usulan dari kita (Pemprov Kaltara), katanya.
Setelah taman ini selesai, kata Gubernur, pembangunan taman serupa rencananya akan dilanjutkan lagi memanjang ke arah selatan sampai ke pertigaan Jalan Katamso dan Jalan Sabanar Lama. Tetapi itu akan bertahap, sambil menunggu penyelesaian pembangunan siring (sheetpile) oleh Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Bulungan, katanya.
Selain taman ini, sebelumnya, Tanjung Selor juga sudah memilikinya taman Sungai Kayan sepanjang 2,5 kilometer yang membentang di pinggir Sungai Kayan pula mulai dari kawasan Jalan Jenderal Sudirman (Kampung Arab) hingga Jalan Katamso (Tugu Cinta Damai). Taman lain yang dimiliki Tanjung Selor yakni Taman Bunda Hayati di Jalan Sengkawit, Taman Kolam Buaya, Taman Enggang, Taman KNPI, dan beberapa lainnya.
Gubernur menambahkan, pembangunan RTH di beberapa kota di Kaltara merupakan salah satu program utama di Pemprov Kaltara. Selain untuk mengikuti UU tentang tata ruang, juga sebagai bentuk komitmen dan gagasan pemerintah daerah untuk menyediakan ruang terbuka publik bagi masyarakat. Selain mempercantik kota, memberikan ruang bagi masyarakat untuk berkumpul, keberadaan taman ini jiga bisa menjadi objek wisata bagi warga, imbuhnya.
Berdasarkan informasi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara tersisa 0,3 persen untuk rampung sepenuhnya. Setelah itu, akan dilakukan pembersihan lokasi dan penyempurnaan taman.(humas)