Tiga Mahasiswa Tanjung Selor Terbakar Saat Demo, Bensin Diduga Direbut Polisi!

Kalimantan Raya, Tanjung Selor – Unjuk rasa yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tanjung Selor bersama organisasi kemahasiswaan lainnya pada Kamis siang (17/7) berubah menjadi insiden memilukan. Tiga orang mahasiswa peserta demonstrasi mengalami luka bakar serius dan harus dilarikan ke rumah sakit setelah diduga tersiram bensin yang secara tidak sengaja menyambar api di lokasi aksi.
Ketua HMI Cabang Tanjung Selor, Zulfikar, menjelaskan bahwa aksi awalnya berlangsung damai. Namun ketegangan meningkat ketika massa mulai membakar ban sebagai simbol protes, dan aparat kepolisian mencoba memadamkan api menggunakan cairan pemadam berwarna pink.
“Awalnya demonstrasi berjalan tertib. Tapi saat pembakaran ban berlangsung, polisi tiba-tiba masuk dan berusaha memadamkan api. Salah satu kader kami yang membawa bensin didatangi, dan saat bensin dirampas, malah terciprat ke kerumunan yang dekat dengan api,” ungkap Zulfikar.
Ia menyebut bahwa kader yang membawa bensin tidak sedang menggunakannya secara aktif dan berada di posisi yang tidak menonjol. Namun, percikan cairan tersebut mengenai area dekat api dan memicu kobaran yang melukai peserta demonstrasi lainnya.
“Kalau tidak dirampas, mungkin tidak akan ada insiden sebesar ini,” tambahnya.
Zulfikar mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya tidak sempat memperhatikan siapa polisi yang melakukan tindakan tersebut karena fokus menyelamatkan korban.
“Saat itu kami langsung fokus membawa teman-teman kami yang terbakar ke tempat aman,” ujarnya.
Ketiga korban sempat mendapatkan perawatan awal di Puskesmas Kilo 12 sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Bulungan untuk penanganan lebih lanjut.
Hingga laporan ini disusun, belum ada klarifikasi resmi dari pihak kepolisian mengenai kronologi kejadian maupun identitas aparat yang terlibat dalam insiden tersebut. Pihak HMI Cabang Tanjung Selor menyatakan akan terus mengawal proses penanganan kasus ini dan menuntut transparansi dari kepolisian.