April 10, 2025
Ekonomi

Inflasi Kaltara Pada September 2024 Masih Terjaga

  • Oktober 3, 2024
  • 2 min read
Inflasi Kaltara Pada September 2024 Masih Terjaga

TARAKAN – Inflasi di Indonesia masih menjadi topik yang diperbincangkan banyak orang, termasuk di Provinsi Kalimantan Utara. Berdasarkan data BPS, inflasi di Provinsi Kalimantan Utara pada September 2024 masih terjaga pada kisaran target 2,5±1%.

Meskipun Gabungan 3 (tiga) kabupaten/kota IHK Provinsi Kalimantan Utara mengalami deflasi month-to-month sebesar -0,09% (mtm), tetapi secara tahunan tercatat sebesar 1,74% (yoy), yang lebih rendah dari capaian nasional sebesar 1,84% (yoy).

Deflasi pada bulan laporan tersebut didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, terutama pada komoditas Cabai Rawit, Tomat, Sawi Hijau, Beras dan Bensin. Namun, di sisi lain, deflasi pada beberapa komoditas seperti Ikan Bandeng, Kopi Bubuk, Ikan Layang, Nasi dengan lauk dan Daging Ayam Ras justru tertahan inflasi.

Penurunan pada komoditas Cabai Rawit, Tomat dan Sawi Hijau disebabkan oleh melimpahnya stok sejalan dengan tibanya masa panen dan pasokan barang dari Sulawesi. Sedangkan peningkatan harga pada komoditas Ikan Bandeng disebabkan oleh kebijakan stabilisasi harga bagi petambak akibat penurunan harga sejak tahun lalu, sementara harga ikan layang meningkat sejalan dengan keterbatasan pasokan akibat faktor cuaca yang menurunkan produktivitas ikan tangkap. Harga kopi bubuk meningkat seiring dengan peningkatan permintaan kopi robusta nasional.

Untuk menjaga inflasi berada dalam kisaran target 2024, TPID se-Provinsi Kaltara secara konsisten terus bersinergi dalam pengendalian inflasi. Beberapa strategi berlandaskan 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif) telah dilaksanakan.

Rapat koordinasi TPID Provinsi Kalimantan Utara dan Kab./Kota se-Kalimantan Utara dengan Kemendagri membahas perkembangan inflasi secara Mingguan. Selain itu, pengaplikasian digital farming dengan RSC di Sajau Hilir dan Salimbatu dilakukan pada tanggal 10-11 September 2024 dan Rakor Teknis TPID Provinsi Kaltara terkait persiapan Neraca Pangan dilakukan pada tanggal 26 September 2024.

Dalam demokrasi ekonomi, inflasi menjadi salah satu indikator yang penting untuk mengukur tingkat stabilitas ekonomi. Kondisi inflasi yang terjaga pada kisaran target 2,5±1% di Provinsi Kalimantan Utara menunjukkan bahwa pihak terkait telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi tersebut.

Namun, tentunya upaya tersebut masih harus terus ditingkatkan guna menjaga stabilitas ekonomi di Provinsi Kalimantan Utara dan Indonesia secara keseluruhan.