April 24, 2025
Nasional

Menteri Kehutanan Klarifikasi Temuan Ladang Ganja di TNBTS, Bantah Isu Penutupan

  • Maret 19, 2025
  • 2 min read
Menteri Kehutanan Klarifikasi Temuan Ladang Ganja di TNBTS, Bantah Isu Penutupan

JAKARTA – Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (Menhut), Raja Juli Antoni, memberikan klarifikasi terkait penemuan ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Ia menegaskan bahwa temuan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Balai Besar TNBTS dan kepolisian, bukan aktivitas ilegal yang dilakukan oleh staf taman nasional.

“Ladang ganja itu bukan berasal dari rekan-rekan di Taman Nasional, melainkan ditemukan melalui kerja sama dengan kepolisian,” kata Raja Juli Antoni di TMII, Jakarta, Selasa (18/3/2024).

Antoni menjelaskan bahwa keberadaan ladang ganja tersebut berhasil diungkap berkat penggunaan teknologi drone serta pemetaan yang dilakukan bersama kepolisian dan polisi hutan. Ia juga membantah adanya spekulasi yang mengaitkan penutupan TNBTS dengan temuan ladang ganja tersebut.

“Ada yang mengatakan bahwa taman nasional ditutup agar ladang ganja tidak terungkap. Itu tidak benar. Justru, dengan bantuan drone dan tim gabungan, kami berhasil menemukan lokasi ladang tersebut dan mencabut tanaman ganja sebagai barang bukti,” tegasnya.

Sementara itu, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Satyawan Pudyatmoko, mengungkapkan bahwa ladang ganja pertama kali terdeteksi pada September 2024 dalam operasi penyelidikan yang dilakukan Polri.

Balai Besar TNBTS turut berperan dalam mengidentifikasi lokasinya dengan mengerahkan petugas lapangan, polisi hutan (Polhut), serta Manggala Agni menggunakan teknologi drone.

“Ladang ganja biasanya ditanam di daerah yang sulit dijangkau, sehingga kami menggunakan drone untuk memetakan titik-titik yang diduga menjadi lokasi penanaman,” jelas Satyawan.

Setelah lokasi teridentifikasi, tim gabungan dari Balai Besar TNBTS dan kepolisian langsung melakukan pencabutan tanaman ganja dan menyerahkannya kepada pihak berwenang sebagai barang bukti.

Satyawan menegaskan bahwa patroli di kawasan taman nasional akan semakin diperketat guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

“Kami akan meningkatkan patroli untuk memastikan tidak ada lagi ladang ganja di taman nasional. Keamanan kawasan konservasi harus tetap terjaga,” pungkasnya.