Menyoal Elpiji Subsidi, DPRD Tarakan Tegaskan Tetap Fokus Penyelesaian

TARAKAN – Meski persoalan sulitnya masyarakat mendapatkan elpiji 3 kilogram sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu, namun hingga saat ini keluhan tersebut masih terdengar di masyarakat. Hal itu lantaran sulitnya masyarakat mendapatkan elpiji subsidi dengan harga normal. Salah satunya ialah masyarakat di Kelurahan Karang Anyar. Sehingga belum lama ini DPRD Tarakan menerima keluhan tersebut.
Saat dikonfirmasi, Anggota Komisi II DPRD Tarakan Markus Minggu menerangkan, sejauh ini pihaknya berkomitmen untuk terus menyelesaikan persoalan-persoalan elpiji subsidi di kota Tarakan. Ia menegaskan jika sebenarnya jumlah elpiji subsidi tidak mengalami kelangkaan. Hanya saja, sulitnya masyarakat mendapatkan harga normal.
“Masalah ini sudah menjadi fokus kami sejak periode lalu, dan sampai saat ini masih ada keluhan masyarakat membeli dengan harga Rp 50 ribu. Kami berkomitmen tetap fokus menyelesaikan masalah ini dan mungkin setelah beberapa agenda selesai termasuk agenda pilkada, kita akan bahas ini kembali di RDP,” ujarnya, Selasa (22/10).
“Terakhir dari laporan Disperindag jumlah pangkalan di setiap wilayah masih terjadi ketimpangan. Tidak semua pangkalan, karena di wilayah yang teraliri jargas kan juga ada usaha UMKM jadi tetap membutuhkan pangkalan. Misalnya di wilayah Karang Anyar ini kan sudah masuk jargas kita usahakan beberapa pangkalan ditutup atau dikurangi jatah elpijinya. Kemudian untuk wilayah yang belum teraliri jargas seperti Juata, Mamburungan Timur, Binalatung, Pantai Amal itu kita dorong penambahan pangkalan di sana,” tukasnya.