October 6, 2025
Opini

Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan: Merdeka Tak Cukup Dirayakan, Harus Diperjuangkan Kembali

  • Agustus 14, 2025
  • 2 min read
Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan: Merdeka Tak Cukup Dirayakan, Harus Diperjuangkan Kembali

Kalimantan Raya, Opini – 17 Agustus 2025 genap banga ini berusia 80 Tahun, bendera di setiap sudut kota bahkan desa berkibar dengan gagahnya, jargon patiotik bertebaran dimana-mana, semua orang merayakan, namun satu pertanyaan yaitu apakah kita benar- benar sudah Merdeka?

Hari ini makna kemerdekaan sering direduksi menjadi seremonial tiap tahunnya, lagu-lagu perjuangan digemakan, pidato-pidato kebangsaan digaungkan, lomba lomba dipertunjukkan tiap tahunnya. Makna kemerdekaan bukan hanya kita terbebas dari penjajahan secara fisik, tapi juga terbebas dari segala bentuk ketidakadilan dan tentu penindasan baik dari sisi sosial, Ekonomi, Hukum, Kesehatan, Pendidikan dan aspek-aspek penunjang kesejahteraan rakyat lainnya.

Realitas hari menunjukkan masih banyak anak-anak bangsa yang kurang mendapatkan akses Pendidikan, banyak masyarakat yang tidak mampu berobat karena kondisi ekonomi yang memprihatinkan, masih banyak mereka yang di kriminalisasi karena kepentingan segelintir kelompok. Ini menunjukkan bahwa kemerdekaan belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Bukan hanya itu, kita sering juga dipermainkan oleh para penguasa dan elit politik, mulai dari maraknya kasus korupsi, kolusi dan nepotisme di negara kita yang kian hari kian memprihatinkan, para pejabat yang menyalahgunakan wewenang mereka sampai kebijakan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat.

Maka dari itu kita sebagai pemuda khususnya mahasiswa tidak bisa hanya menjadi penonton dalam perjalanan Panjang bangsa ini. Kita harus menjadi lokomotif penggerak dalam tranformasi bangs aini. Kita harus Bersatu, kita harus bergerak,karena kemerdekaan sejati hanya bisa diraih dengan nalar, nurani dan keberanian yang berjalan dengan beriringan.

Kemerdekaan tidak pernah final. Ia harus terus diperjuangkan dan diperbarui dalam konteks zaman. Perjuangan hari ini bukan lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan pikiran tajam, keberanian moral, dan solidaritas yang nyata. Kita harus menjaga api perjuangan itu tetap menyala, agar bangsa ini tidak hanya merdeka secara administratif, tapi juga merdeka secara substansial.

Refleksi 80 Tahun kemerdekaan bukanlah momen untuk hanya bernostalgia, namun juga menjadi titik kita untuk mengambil peran lebih besar dalam menjaga kemerdekaan. Karena kemerdekaan yang tidak diperjuangkan kembali hanya akan menjadi kenangan kosong yang diisi seremonial.

Dirgahayu Republik Indonesia Ke-80!!!