Simulasi Pencoblosan, KPU Tarakan Libatkan 300 Warga
TARAKAN – Pelaksanaan simulasi pemungutan suara, penghitungan suara dan rekapitulasi hasil suara di TPS dilaksanakan di aula SMPN 2 Tarakan. Dalam pelaksanaan simulasi pemungutan suara melibatkan 300 warga Kelurahan Karang Balik, Sabtu (21/11).
Dikatakan Ketua KPU Kota Tarakan Nasrudin, pelaksanaan simulasi dilakukan agar nanti pada saat hari H pencoblosan di tanggal 9 Desember 2020 mendatang, jika ada kemungkinan-kemungkinan yang terjadi bisa diantisipasi terlebih karena kondisi pandemi Covid-19. Dilanjutkan Nasruddin, simulasi diagendakan dilakukan riil seperti pada saat pelaksanaan hari H. “Misalnya ada kasus, ada yang tidak mau diatur, tidak menjaga jarak, semua akan tersimulasi dan bisa kita memberikan langkah pencegahan pada saat pencoblosan,” jelas Nasruddin.
Ia melanjutkan, sesuai DPT yang ada sekitar 315 warga di TPS 10 Kelurahan Karang Balik hari ini ikut melaksanakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kaltara. Personel yang dilibatkan dalam simulasi yakni berasal dari petugas KPPS yang menjadi pemilih dengan alasan petugas KPPS nanti yang akan mengetahui situasi rill saat hari pencoblosan.
Ia melanjutkan setiap jadwal pelaksanaan tahapan dilakukan protokoler yang ketat. Pada saat proses secara berkala, KPU selalu mengingatkan untuk menjaga prokes dan harus taat terhadap prokes minimal menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Khusus untuk pasien Covid-19 lanjutnya sesuai regulasi, yang akan dilakukan KPU Kota Tarakan adalah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk menyampaikan bahwa KPU akan mengambil suara salah satu pasien.
“Tergantung hasil koordinasinya. Kalau dibenarkan masuk maka akan mengambil suaranya. Kalau tidak, ya kan dalam PKPU itu menyatakan hasil koordinasi antara KPU dan pihak kesehatan yang menjadi rujukan,” jelasnya.
Ia melanjutkan baik yang sakit dan sehat akan dipastikan surat suaranya bisa tersampaikan. Menggunakan hak pilihnya. “Akan ada petugas khusus. Makanya salah satu APD kita ada baju hazmat. Bisa digunakan ketika ada pingsan maka harus pakai APD untuk mengangkat. Minimal 1 di setiap TPS disiapkan,” jelasnya seraya menambahkan untuk kedatangan APD baju hazmat, dijadwalkan akan datang pekan depan.