May 14, 2025
Lifestyle

Takut Tanpa Sebab? Ini Lima Fobia yang Sering Menghantui Diam-Diam

  • Mei 14, 2025
  • 2 min read
Takut Tanpa Sebab? Ini Lima Fobia yang Sering Menghantui Diam-Diam

Kalimantan Raya, Kesehatan – Ketakutan datang tanpa aba-aba. Bagi sebagian orang, rasa takut adalah tamu yang singgah sesaat, namun bagi penderita fobia, ketakutan adalah penjara tak kasat mata yang membelenggu keseharian mereka. Di balik wajah tenang dan senyum yang mereka tunjukkan, ada kekhawatiran yang terus menghantui.

“Fobia ini sering kali terjadi tanpa disadari. Orang merasa takut berlebihan, tapi tidak tahu bahwa itu adalah fobia,” ujar dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, seorang pakar kesehatan mental.

Fobia bukan sekadar rasa takut biasa. Ini adalah bagian dari gangguan kecemasan yang dapat dipicu oleh situasi atau objek tertentu. Dari ketakutan tak rasional hingga perasaan terperangkap dalam kekhawatiran, berikut lima fobia yang sering terjadi tanpa disadari:

Nomophobia – Ketakutan tanpa ponsel. Bukan sekadar cemas kehilangan kontak, tetapi rasa gelisah yang mencekam saat ponsel tak ada di tangan. Di era digital, fobia ini tumbuh subur, menyandera pikiran mereka yang tak bisa lepas dari layar.

Somniphobia – Takut jatuh tertidur. Ketika malam datang, bukan rasa kantuk yang dirasakan, melainkan kecemasan. Penderita somniphobia takut kehilangan kendali, takut tak bangun kembali, atau tersesat dalam mimpi buruk yang tak berujung.

Ombrophobia – Ketakutan pada hujan. Bagi sebagian orang, hujan adalah melodi yang menenangkan. Namun bagi penderita ombrophobia, setiap tetesnya adalah ancaman. Trauma masa kecil atau dongeng menakutkan kerap menjadi akar dari ketakutan ini.

Trypophobia – Takut pada lubang. Sarang lebah, spons, atau bahkan gambar pola berlubang bisa memicu kecemasan ekstrem. Bukan sekadar jijik, tetapi ketakutan yang mendorong tubuh bereaksi—merinding, mual, hingga serangan panik.

Aviophobia – Ketakutan terbang. Langit biru dan awan putih yang menenangkan bagi sebagian orang justru menjadi sumber horor bagi penderita aviophobia. Bunyi mesin pesawat, getaran turbulensi, hingga pemandangan daratan yang mengecil, semua menjadi pemicu kecemasan.

“Jika Anda merasa memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu, jangan dianggap remeh. Konsultasikan dengan ahli kesehatan mental,” pesan dr. Astrid, mengingatkan pentingnya memahami dan mengatasi fobia.

Fobia adalah ketakutan yang senyap namun memekakkan batin. Tanpa pemahaman yang tepat, penderita bisa terjebak dalam siklus kecemasan tak berujung.

Leave a Reply