Mengasah Suara di Era Digital: Tantangan Public Speaking bagi Generasi Muda

Kalimantan Raya, Lifestyle – Di tengah riuhnya era digital, kemampuan berbicara di depan umum atau public speaking tak lagi sekadar seni orasi di panggung megah. Kini, ia menjelma menjadi keterampilan esensial yang harus dimiliki generasi muda untuk menyampaikan ide dan gagasan secara efektif di berbagai platform komunikasi digital.
Cornelia Laksmi Dewi Supama, seorang praktisi komunikasi, menyoroti bahwa dalam pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022, ia mengungkapkan pentingnya adaptasi teknik public speaking seiring dengan kemajuan teknologi informasi.
“Teknologi komunikasi seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams, dan aplikasi video conference lainnya sudah tidak asing kita gunakan. Saat kita melakukan diskusi atau presentasi melalui media tersebut, sebetulnya kita juga sedang melakukan public speaking. Namun bagi banyak orang, public speaking secara digital ini juga merupakan tantangan tersendiri. Minimnya interaksi dengan audiens dapat membuat pesan yang dibagikan tidak dapat dipahami dengan baik,” jelas Laksmi.
Lebih dari sekadar berbicara, public speaking di era digital menuntut penguasaan terhadap berbagai soft skill tambahan. Mulai dari kemampuan membaca situasi audiens yang tersebar di berbagai lokasi, hingga keterampilan dalam memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan pesan secara efektif.
Dalam konteks ini, generasi muda ditantang untuk tidak hanya fasih dalam berbicara, tetapi juga adaptif terhadap perubahan media komunikasi. Kemampuan untuk menyampaikan ide dengan jelas dan tepat sasaran menjadi kunci untuk bersaing di era modern yang serba digital.
Sebagaimana disampaikan oleh Laksmi, “Kemampuan public speaking bisa digunakan untuk menyampaikan gagasan agar dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran.”
Dengan demikian, menguasai public speaking bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan bagi generasi muda yang ingin berperan aktif dan kompetitif di tengah dinamika komunikasi digital saat ini.